Mohon tunggu...
Yustiningsih
Yustiningsih Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca dan berbagi pengalaman kehidupan yang baik adalah hal yang disukai. Dari kedua aktivitas ini merasakan hidup semakin bermakna. Religi adalah landasan utama dalam beraktivitas. Hidup sekali harus berarti.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Thawwaf

13 Agustus 2024   10:40 Diperbarui: 13 Agustus 2024   10:46 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bila menyebut rindu

Tentulah padamu

Mengitarinya dengan cinta dan derai air mata

Pada takbir, tahmid, tahlil dan takbir

Tiada ada

Kecuali deras air mata cinta

Yang ditumpahkan ribuan kilo jaraknya

Tiada payah

Tiada susah

Berebut mendekat membuang sekat

Putaran satu pecah kerinduan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun