Mohon tunggu...
Yustina Melani Ramaira
Yustina Melani Ramaira Mohon Tunggu... Guru - -

Saya biasa dipanggil Melan/Melani, tetapi saya lebih suka dipanggil Melan karena itu singkatan dari nama kedua orangtua saya, saya suka memasak, menonton dan membaca. Bila banyak pikiran saya lebih suka membuat makanan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Problem Based Learning dan Edugame Wordwall Mampu Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik Dikelas IV SD Pelangi Kasih Singkawang

30 November 2023   09:37 Diperbarui: 30 November 2023   09:48 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A. Deskripsi Studi Kasus

Selama pendidikan  PPG dalam jabatan saya, melaksanakan kegiatan praktik pembelajaran lapangan di SD Pelangi Kasih Singkawang tempat saya mengajar. saya menemukan beberapa permasalahan yang dialami peserta didik yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Setelah melaksanakan observasi pada pelaksanaan pembelajaran di kelas IV, yaitu: 1. Guru menggunakan metode ceramah 2. Pembelajaran masih berpusat pada guru (Teacher Center) 3. Guru hanya memberikan latihan soal tanpa penjelasan yang mengakibatkkan rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Matematika materi mengubah bilangan desimal menjadi persen. Berdasarkan teori perkembangan kognitif john piaget, peserta didik sekolah dasar (usia 7-11 tahun) berada pada tahap operasional konkret, dimana diusia tersebut anak sudah cukup matang dalam menggunakan pemikiran logika, tetapi hanya untuk objek fisik (Wibowo, 2020). Perlu adanya perbaikan pada sebuah proses pembelajaran peserta didik dalam memahami materi. Dengan memberikan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik melalui kegiatan menyelesaikan masalah materi mengubah bilangan desimal menjadi persen, untuk meningkatkan daya berpikir kritis agar memperoleh hasil belajar yang lebih maksimal sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran (KKTP).

B. Analisis situasi

Setelah melakukan kegiatan observasi dan menentukan permasalahan yang ada pada proses pembelajaran peserta didik, situasi yang terjadi pada perancangan dan evaluasi pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar maka dari itu perlu adanya inovasi pada kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan mendorong peserta didik untuk mampu mengekspresikan kreativitas pada pemecahan masalah serta dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan menentukan media dan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran serta kemampuan peserta didik dalam memahami kegiatan pembelajaran, dikarenakan pada kegiatan pembelajaran sebelumnya guru hanya menggunakan media pembelajaran berupa papan tulis, metode ceramah dan sumber belajar melalui LKS atau buku paket, sehingga peserta didik merasa jenuh dan bosan.

Peran yang saya lakukan yaitu dengan merancang sebuah kegiatan pembelajaran serta evaluasi pembelajaran untuk mengetahui hasil belajar selama proses pembelajaran. Pihak yang terlibat dalam perancangan dan evaluasi pembelajaran yaitu saya sebagai guru kelas IV untuk memberikan pembelajaran yang disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik melalui media dan model pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik sehingga tercipta situasi pembelajaran yang menyenangkan dan maksimal. Tantangan dan hambatan yang dihadapi selama proses perancangan dan evaluasi pembelajaran pada kegiatan ini yaitu perlu adanya perencanaan pada pelaksanaan pembelajaran yang benar dan sesuai dengan kebutuhan dari peserta didik sehingga ketika pengimplementasiannya di dalam kelas pada proses pembelajaran peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran dan peserta didik dapat bergerak secara aktif baik dalam mengungkapkan pendapat maupun berpikir secara kritis dalam memecahkan masalah selama proses pembelajaran berlangsung serta dapat memahami materi mengubah bilangan desimal menjadi persen.

C. Alternatif solusi

Langkah nyata yang dihadapi dalam perencanaan pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar peserta didik pada pelajaran Matematika materi mengubah bilangan desimal menjadi persen kelas IV SD Pelangi Kasih Singkawang, adalah dengan menyusun rencana pembelajaran atau modul pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan peserta didik. Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar guru menetapkan beberapa tujuan pembelajaran. Peserta didik yang berhasil ketika proses belajar adalah berhasil mencapai sebuah tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan intruksional (Muhardini et al., 2023). Pada proses pelaksanaan sebelumnya hasil belajar peserta didik yang diperoleh dibawah KKTP (Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran) dikarenakan pembelajaran yang diberikan guru kurang maksimal sehingga perlu adanya perbaikan dalam proses pembelajaran. Pada perencanaan pembelajaran dengan menentukan Tujuan Pembelajaran (TP) yang disesuaikan Capaian Pembelajaran (CP) pada mata pelajaran Matematika materi mengubah bilangan desimal menjadi persen. Selanjutnya memilih model pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik serta tujuan pembelajaran. Model pembelajaran sangat efektif dalam upaya untuk peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar, karena pada kegiatan pembelajaran peserta didik dituntut untuk berperan aktif selama proses pembelajaran serta diharapkan menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi, mengasah kekompakan dan kerja sama dalam sebuah tim maupun kelompok (Octavia, 2020). Model pembelajaran yang digunakan dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik serta untuk menciptakan inovasi kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan mendorong peserta didik untuk mampu mengekspresikan kemampuan berfikir kritis dalam memecahkan masalah materi mengubah bilangan desimal menjadi persen, yaitu model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah pembelajaran berdasarkan masalah (Melindawati et al., 2022). Model tersebut diintegrasikan kedalam kegiatan inti dengan memunculkan tahapan-tahapan sintak model, dengan menggunakan media pembelajaran yaitu lembar kerja peserta didik tentang mengubah bilangan desimal menjadi persen, yang diharapkan peserta didik memahami materi. Materi mengubah bilangan desimal menjadi persen yang dikembangkan disesuaikan dengan model pembelajaran tersebut dengan berbasis masalah. Kemudian setelah melakukan kegiatan pembelajaran guru mengevaluasi dengan menanyakan kesulitan yang dialami peserta didik selama pembelajaran dan materi yang belum dipahami selanjutnya peserta didik mengerjakan soal evaluasi pembelajaran untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran melalui hasil belajar peserta didik.

D.  Evaluasi

Hasil setelah menerapkan model Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran Matematika materi mengubah bilangan desimal menjadi persen kelas IV SD Pelangi Kasih Singkawang mengalami peningkatan dari hasil pembelajaran sebelumnya. Pada proses pembelajaran melibatkan peserta didik secara aktif sehingga dapat meningkatkan daya berpikir kritis dalam memecahkan masalah pada materi mengubah bilangan desimal menjadi persen. Dengan adanya inovasi dalam kegiatan pembelajaran seperti menggunakan model dan media pembelajaran yang mendukung aktivitas peserta didik memahami materi dapat memberikan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik sehingga proses pembelajaran yang telah diberikan meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dampak dari perancangan dan evaluasi pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik serta menjadi pembelajaran bagi diri sendiri untuk terus melakukan perbaikan guna memberikan pembelajaran sesuai dengan kemampuan peserta didik serta pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun