Memasuki Museum kereta di Saitama serasa memasuki mesin waktu perjalanan kereta api di Jepang. Barangkali, Saitama adalah museum dengan display kereta terlengkap di Jepang, mulai dari jenis kereta uap, kereta listrik, hingga generasi Shinkansen yang masih beroperasi saat ini. Perkembangan teknologinya begitu menakjubkan, sedemikian memudahkan kehidupan manusia dengan teknologi yang selalu up to date. Ada paling tidak display 37 kereta di museum ini. Saitama benar-benar surganya melihat kereta.
[caption id="attachment_406353" align="aligncenter" width="480" caption="Museum Kereta Saitama, Tokyo dengan miniatur keretanya"][/caption]
Kita bisa menikmati loko uap nomor 1, buatan Inggris yang pertama kali dioperasikan pada jalur Shimbasi-Yokohama, jalur yang pertama kali dibuat di Jepang pada tahun 1827. Barangkali, bila melihat tahun ini, sebenarnya kita tak jauh-jauh amat ketinggalan (di Indonesia, jalur KA pertama kali mulai dibuat pada tahun 1870an di Semarang-Gundih), tetapi melihat rona perkembangannya ke belakang, kita berasa jadi sangat “miskin” dengan kepemilikan dan kebijakan perkeretaapian di Jepang.
[caption id="attachment_406360" align="aligncenter" width="480" caption="Loko uap C57, generasi pertama yang dibuat di Jepang"]

Di lantai 1, terdapat ruang diorama yang cukup besar untuk dinikmati pengunjung. Di dalamnya berisi simulasi kereta-kereta di Jepang, merupakan miniature yang dibuat persis seperti aslinya. Anak-anak pasti suka melihat pemandangan ini. Sembari mengawasi anak-anak melihat simulator ini, orang tua bisa duduk-duduk yang sengaja disediakan agar tak capek berdiri.
[caption id="attachment_406354" align="aligncenter" width="512" caption="Diorama di lantai 1"]

Bila kita naik di lantai 2, kita bisa menikmati hall berbentuk oval yang luas sebagai ruang display kereta. Di sepanjang dinding di lantai 2, terpampang foto-foto dan miniature bersejarah dari awal dibangunnya kereta, termasuk bentuk fisik tiket, yang nyaris tidak berubah sejak awal. Model tiket Edmondson ini tetap bertahan hingga sekarang, barangkali bedanya hanya pada lapisan magnet di bagian belakang tiket untuk keperluan tapping di stasiun.
[caption id="attachment_406355" align="aligncenter" width="480" caption="Pemandangan ke hall display dari lantai 2"]

[caption id="attachment_406357" align="aligncenter" width="512" caption="Bentuk tiket, dari masa ke masa"]

Museum Saitama terletak di stasiun Tetsudohakubutsukan. Begitu kita tiba di Stasiun Omiya (bisa menggunakan Keihin-Tohoku Line dari Ueno, atau Saikyo line dari Shinjuku atau Ikebukuro), kita bisa menumpang New Shuttle, sejenis automatic train dengan biaya 180 JPY, hanya 1 stop dan kita tinggal berjalan tak sampai 10 menit untuk ke Museum Kereta Saitama ini.Jepang memang berhasil mengintegrasikan tempat-tempat strategis ke dalam kompleks stasiun, sehingga kehidupan menjadi efisien dari segi waktu dan tentunya biaya.
[caption id="attachment_406356" align="aligncenter" width="512" caption="Tarif tiket masuk museum"]

[caption id="attachment_406358" align="aligncenter" width="512" caption="Generasi Shinkansen seri 200, yang memiliki penghalau salju"]

Saitama, adalah surga melihat perkembangan kereta di Jepang. Pastikan termasuk dalam rencana perjalanan Anda bila hendak mengunjungi "Negeri Saudara Tua" ini. :)
*Semua foto adalah koleksi pribadi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI