Mohon tunggu...
Yusticia Arif
Yusticia Arif Mohon Tunggu... Administrasi - Lembaga Ombudsman DIY

I Q R O '

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Museum Kereta Saitama Tokyo, Melintasi Perjalanan Ruang dan Waktu KA di Jepang

29 Maret 2015   20:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:49 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memasuki Museum kereta di Saitama serasa memasuki mesin waktu perjalanan kereta api di Jepang. Barangkali, Saitama adalah museum dengan display kereta terlengkap di Jepang, mulai dari jenis kereta uap, kereta listrik, hingga generasi Shinkansen yang masih beroperasi saat ini. Perkembangan teknologinya begitu menakjubkan, sedemikian memudahkan kehidupan manusia dengan teknologi yang selalu up to date. Ada paling tidak display 37 kereta di museum ini. Saitama benar-benar surganya melihat kereta.

[caption id="attachment_406353" align="aligncenter" width="480" caption="Museum Kereta Saitama, Tokyo dengan miniatur keretanya"][/caption]

Kita bisa menikmati loko uap nomor 1, buatan Inggris yang pertama kali dioperasikan pada jalur Shimbasi-Yokohama, jalur yang pertama kali dibuat di Jepang pada tahun 1827. Barangkali, bila melihat tahun ini, sebenarnya kita tak jauh-jauh amat ketinggalan (di Indonesia, jalur KA pertama kali mulai dibuat pada tahun 1870an di Semarang-Gundih), tetapi melihat rona perkembangannya ke belakang, kita berasa jadi sangat “miskin” dengan kepemilikan dan kebijakan perkeretaapian di Jepang.

[caption id="attachment_406360" align="aligncenter" width="480" caption="Loko uap C57, generasi pertama yang dibuat di Jepang"]

1427633877476294871
1427633877476294871
[/caption]

Di lantai 1, terdapat ruang diorama yang cukup besar untuk dinikmati pengunjung. Di dalamnya berisi simulasi kereta-kereta di Jepang, merupakan miniature yang dibuat persis seperti aslinya. Anak-anak pasti suka melihat pemandangan ini. Sembari mengawasi anak-anak melihat simulator ini, orang tua bisa duduk-duduk yang sengaja disediakan agar tak capek berdiri.

[caption id="attachment_406354" align="aligncenter" width="512" caption="Diorama di lantai 1"]

1427633561953641317
1427633561953641317
[/caption]

Bila kita naik di lantai 2, kita bisa menikmati hall berbentuk oval yang luas sebagai ruang display kereta. Di sepanjang dinding di lantai 2, terpampang foto-foto dan miniature bersejarah dari awal dibangunnya kereta, termasuk bentuk fisik tiket, yang nyaris tidak berubah sejak awal. Model tiket Edmondson ini tetap bertahan hingga sekarang, barangkali bedanya hanya pada lapisan magnet di bagian belakang tiket untuk keperluan tapping di stasiun.

[caption id="attachment_406355" align="aligncenter" width="480" caption="Pemandangan ke hall display dari lantai 2"]

1427633619298503594
1427633619298503594
[/caption]

[caption id="attachment_406357" align="aligncenter" width="512" caption="Bentuk tiket, dari masa ke masa"]

14276337561701466832
14276337561701466832
[/caption]

Museum Saitama terletak di stasiun Tetsudohakubutsukan. Begitu kita tiba di Stasiun Omiya (bisa menggunakan Keihin-Tohoku Line dari Ueno, atau Saikyo line dari Shinjuku atau Ikebukuro), kita bisa menumpang New Shuttle, sejenis automatic train dengan biaya 180 JPY, hanya 1 stop dan kita tinggal berjalan tak sampai 10 menit untuk ke Museum Kereta Saitama ini.Jepang memang berhasil mengintegrasikan tempat-tempat strategis ke dalam kompleks stasiun, sehingga kehidupan menjadi efisien dari segi waktu dan tentunya biaya.

[caption id="attachment_406356" align="aligncenter" width="512" caption="Tarif tiket masuk museum"]

1427633688890065232
1427633688890065232
[/caption]

[caption id="attachment_406358" align="aligncenter" width="512" caption="Generasi Shinkansen seri 200, yang memiliki penghalau salju"]

14276337991065283426
14276337991065283426
[/caption]

Saitama, adalah surga melihat perkembangan kereta di Jepang. Pastikan termasuk dalam rencana perjalanan Anda bila hendak mengunjungi "Negeri Saudara Tua" ini. :)

*Semua foto adalah koleksi pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun