Mohon tunggu...
Yusticia Arif
Yusticia Arif Mohon Tunggu... Administrasi - Lembaga Ombudsman DIY

I Q R O '

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Artikel Utama

Bagaimana Menjawab Pertanyaan Anak-anak Seperti Ini?

11 Mei 2014   01:48 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:38 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kompasiana / kompas.com

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Ilustrasi kompasiana / kompas.com"][/caption] Tulisan ini berangkat dari keterkejutan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang spontan muncul dari anak-anak saya. Perkembangan jaman, nota bene perkembangan informasi adalah sesuatu yang tidak terelakkan. Akses terhadap informasi begitu mudah, tak terkecuali untuk anak-anak, melalui media informasi yang mudah dan murah. Terkadang, informasi tak pantas dengan istilah-istilah vulgar turut mewarnai. Betapa kadang media mementingkan rating, if bleeds, it leads, semakin berdarah-darah, semakin laku, semakin dibaca. Menjadi orangtua dimasa seperti saat ini menjadi tantangan tersendiri. Saya dan suami sungguh bersyukur memiliki anak-anak yang gemar membaca, namun bukan tanpa kekhawatiran terhadap media yang bisa dijangkau anak-anak kami ini. Apalagi, akhir-akhir ini, kebanyakan pemberitaan ngeri dan sadis mewarnai berbagai media massa, baik lokal maupun nasional. Didalamnya, ada istilah-istilah yang tidak diperhalus dan menimbulkan pertanyaan tersendiri untuk anak-anak. Masih mending apabila anak-anak ini mau membaginya dengan orang tua atau orang yang dewasa untuk mencari jawaban, yang cukup mengkhawatirkan adalah apabila mereka berusaha mencari jawaban sendiri tanpa bimbingan orang tua. Cerita #1 Baru-baru ini, setelah membaca sebuah harian lokal, anak sulung saya bertanya :"Ibu, masturbasi itu apa...?" Nyaris gelagapan saya dibuatnya. Setengah mati saya kebingungan mencari jawaban yang pas, tiba-tiba dia sudah berkata : "Ah, sudahlah Bu, nggak penting...!" Bagaimanapun, pertanyaan-pertanyaan seperti ini masih menghantui saya. Cerita #2 Sepulang berjalan kaki dari masjid, anak bungsu saya menunjuk pada PKL baru di trotoar dekat masjid. "Ibu, itu ada mendoan miyabi...! Mendoan miyabi itu apa...?" Waduh...lagi-lagi saya gelagapan. Siapapun tahu siapa itu Miyabi, dan barangkali yang dimaksud dengan si penjual adalah mendoan panas. Asal kutip nama selebritis hot saja, biar sensasional dan menarik minat pembeli. Cerita #3 Lagi-lagi setelah membaca koran, anak saya bertanya : "Pelecehan seksual itu apa...?" Terus terang, saya masih banyak tidak siap dengan pertanyaan anak-anak saya seperti ini. Yang selalu menjadi kekhawatiran kami dan mungkin orangtua lainnya adalah anak-anak akan berusaha mencari jawaban sendiri terhadap segala hal yang menjadi pertanyaannya, apalagi untuk hal-hal yang menyangkut istilah-istilah vulgar dan seronok. Seringkali saya bertanya pada diri saya sendiri, apa ya saya mesti melarang anak-anak untuk membaca koran seperti itu? Sebisa mungkin saya memang sudah memfilter bacaan anak, tetapi pemberitaan di media seringkali di luar kendali saya...? Dan melarang anak-anak membaca...? Sepertinya ini bukan ide bagus...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun