Mohon tunggu...
Yusti Aprilina
Yusti Aprilina Mohon Tunggu... -

ingin melukiskan seribu impian \r\ndengan untaian kata.....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Demam Pilpres

1 Juni 2014   03:02 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:52 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jelang Pilpres suhu politik mulai mamanas, ke dua kubu saling adu kekuatan mulai betebaran kampanye negatif dan kampanye hitam baik di Sosial media maupun di media-media lain. Hal aku tak memihak kepada siapapun dari kubu manapun, aku tak tertarik pada politik, biarlah mekanisme yang berjalan, saatnya Pilpres tanggal 9 Juli nanti, di situlah dalam bilik sauara hanya aku dan Tuhan yang tahu kepada siapa suaraku pertaruhkan.

"Siapapun yang menjadi Presiden nanti tak memberi pengaruh padaku, aku tetap aku takkan merubah status sosialku.....buat apa diributkan, toh kita masih seperti ini juga!" Demikian beberapa percakapan kudengar di warung bu Atik depan rumahku diantara nampak beberapa orang tukang becak sedang sarapan di warung.

Aku bak jadi seorang pengamat dari balik pagar sambil membersihkan rumput-rumput yang tumbuh meninggi.

"Siapapun yang jadi Presiden, tak akan mengubah nasib kita, saban hari mengayuh becak....apa kita jadi menteri kalau Presiden si A yang terpilih kan tidak? Seru salah seorang yang duduk di pojok warung.

"Jadi buat apa ribut-ribut soal Pilpres? mending kita berusaha bagaimana cara menambah penghasilan kita selain jadi tukang becak" lanjut seseorang yang duduk di sebelahnya.

"Bagaimana kalau kita jadi Tim Sukses Presiden saja?  Seorang yang nampak dengan gaya pegawai kantoran sambil melihat kepada tukang becak yang sedang sarapan di warung itu.
"Waktu Pileg kemaren saya menjadi Tim Sukses salah seorang caleg, lumayan bisa bayar kontrakan rumah."

Kedua tukang becak itu saling berpandangan dan mengangkat bahu, kemudian bergegas meninggalkan warung itu dan menghilang dengan becaknya di keramaian jalan.

Akupun kembali mengerjakan pekerjaan rumah sambil bergumam....' Demam Pilpres!"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun