Mohon tunggu...
YUSRON B AMBARY
YUSRON B AMBARY Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Diplomat and Photographer

I felt in love with my job and photography. so where ever I go, i always bring my gears, and share you the one worth sharing. check on my IG

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

One Way Ticket To Yemen: Misi Penyelamatan WNI dari Tanah Asal Para Wali (1)

30 April 2015   22:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:30 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1430406967820006346

CHAPTER 1

PENUGASAN

Kamis, 26 Maret, pesawat-pesawat tempur Arab Saudi dan negara-negara Teluk telah melancarkan serangan-serangan udara terhadap pemberontak Houthi di Yaman. Di hari pertama serangan militer Saudi dkk, sistem-sistem pertahanan antipesawat, rudal dan posisi artileri Houthi berhasil dihancurkan. Puluhan orang pun tewas termasuk para pemberontak Houthi dan warga sipil Yaman (sumber: detik.com). Di hari yang sama, Direktur Perlindungan WNI dan BHI (Dir. PWNI) memberikan ajakan kepada saya untuk ikut dalam misi percepatan evakuasi WNI dari Yaman. Saya pun menjawab siap selama mendapatkan ijin dari atasan saya langsung, Direktur Konsuler.

Malamnya saya membahas ajakan ini kepada keluarga. Si bungsu pun membayangkan bahwa saya akan memimpin di depan membawa senjata diikuti oleh para WNI yang berjalan di belakang saya, persis seperti apa yang sering dia mainkan di X-Box. Ahh…indahnya dunia anak-anak. Tidak ada keberatan dari seluruh anggota keluarga atas penugasan ini, dan saya pun semakin yakin untuk ikut dalam misi. Weekend itu saya habiskan waktu bersama keluarga menikmati wisata kuliner dan belanja di Bandung.

Senin, 30 Maret 2015, persetujuan itu akhirnya datang juga, melalui whatsapp, my boss, Direktur Konsuler sampaikan agar saya segera merapat ke Dit. PWNI untuk mempersiapkan segala sesuatu mengenai rencana penugasan ke Yaman. Pagi itu juga saya mengikuti rapat yang dipimpin oleh Dir. PWNI dengan agenda pembentukan tim yang dinamakan “Tim Percepatan Evakuasi WNI dari Yaman” dan menentukan strategi Tim. Singkat kata, terbentuklah 2 (dua) tim, yaitu Tim-1 yang akan menangani wilayah Yaman bagian Barat dan Tim-2 yang akan menangani wilayah Yaman Bagian Timur.

Tim-1 di Wilayah Barat dipimpin oleh spesialis evakuasi dari Dit. PWNI, Sdr. Susapto Anggoro Broto. Dia punya pengalaman evakuasi WNI dari wilayah konflik di Mesir, Libya dan Suriah. Mas Sapto, begitu saya memanggilnya akan memimpin Tim-1 yang beranggotakan 3 orang diplomat muda, 4 orang Perwira Polri diantaranya seorang Kombes sebagai Wakil Ketua Tim dan dokter Polri, 2 orang Perwira TNI AU, 2 orang anggota Badan Intelejen Negara (BIN) dan 2 orang staf pendukung.

Sementara saya ditugaskan untuk memimpin Tim-2 di wilayah Timur dengan anggota seorang diplomat muda, 3 Perwira Polri diantaranya seorang AKBP sebagai Wakil Ketua, seorang dokter dan 2 orang staf pendukung. Tim-2 mendapat tugas untuk masuk ke Yaman melalui Salalah di Oman, untuk selanjutnya melakukan evakuasi melalui Salalah kembali ke Tanah Air. Selain Tim-1 dan Tim Timur, Tim saya pun juga disebut dengan Tim Salalah. Rapat mengenai detil strategi ditunda hingga keesokan harinya sambil menunggu lengkapnya seluruh anggota kedua Tim.

Saya pun mulai menebar jejaring untuk mendapatkan kontak kawan-kawan yang ada di wilayah Yaman Timur, khususnya di wilayah Hadhramut. Beberapa nama saya dapatkan, terutama teman-teman Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Mukalla yang merupakan ibu kota propinsi Hadhramaut. Kawan-kawan dari Dit. PWNI mencatat sejumlah 40 orang telah meminta untuk dievakuasi dari sekitar 500-an mahasiswa/pelajar Indonesia yang sedang melaksanakan studi di sana. Melalui kawan-kawan di Mukalla, saya juga memperoleh kontak Ketua PPI di Tarim, dimana terdapat sekitar 1500-an mahasiswa/pelajar Indonesia. Jumlah peminat evakuasi di Tarim sangatlah kecil, baru tercatat sejumlah 20 orang.

Setelah saya pelajari posisi masing-masing kota di peta untuk pertimbangan perjalanan menuju Yaman; ketersediaan bandara; dan besarnya jumlah peminat evakuasi, maka saya mulai fokus untuk menjadikan Mukalla sebagai pusat evakuasi WNI di Yaman Timur. Komunikasi dengan PPI di Mukalla melalui whatsapp pun semakin diintensifkan, sementara dengan PPI Tarim saya juga terus bangun komunikasi yang baik.

Selasa, 31 Maret 2015, Seluruh anggota Tim sudah terbentuk. Tim-2 terdiri dari Yusron B Ambary sebagai Ketua, AKBP Tofik Ismail sebagai Wakil Ketua dengan Anggota Moh. Nur Salim (Diplomat Muda, Dit. Konsuler), Kompol. Elya Susanti dan Iptu Dede Runanto (POLRI), dr. Argo (dokter Kemlu) dan Agus Guntoro serta Suyadi (staf pendukung Kemlu). Selanjutnya dalam rapat dibahas secara lebih rinci mengenai penugasan Tim-2 Percepatan Evakuasi WNI dari Yaman, sebagai berikut:


  • WILAYAH OPERASI


Salalah di Oman dan Wilayah Yaman Timur, utamanya dua kota besar di Propinsi Hadhramaut, yaitu ibu kota propinsi, Mukalla (tercatat + 500 WNI) dan Tarim (+ 1500 WNI)


  • TARGET OPERASI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun