Mohon tunggu...
Puisi Artikel Utama

Terasing

6 Mei 2015   09:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:19 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada kesekian kalinya waktu mengasingkan aku

Di sana,di sini berkutat menciumi jengkalnya

Seperti liur terjungkal di lidah permukiman;aku tergoda kemewahan

Mata itu angin;tak berisyarat namun haqqul yakin

Aku hanya perlu setenggak telaga surge

Walaupun kematian tak harus jadi jalan

Oh tuhan...

Pengasingan terus-terusan lantunkan petaka sepi

Hingga hilir merubah arah spekulasi

Arus mencipta kenangan kurus

Surabaya 06 Mei 2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun