Baumu menyengat di sudut perempatan waktu
Masyarakat menyebutnya itu ritual hindu
Kemenyan tujuh rupa ia sebut dupa
Terjilat angin,
Aroma pun menyusup celah jendela
Tak ada ruang tawar
Tersusup nafas longgar
Gelagak mistis melangit menjelma sekumpulan gagak
Merubah binar mataku
Mengalun bising jering menyaring;”sepertinya hujan sebentar lagi akan turun” kata mitos kampungku
Benarkah demikian???
Kepastian hanya ada padaMU
Mari mendekatlah…
Akan aku ceritakan kematian rembulan di muara empedu
Saat angin timur mengirim sepucuk surat lewat pesan tersirat,
Aku menggurat
Membayangkan republik yang terotak atik
Di tuduh di intrik katanya ia munafik
Aku bertanya pada sekelilingku malah bilang “aku tak tau”
Aku mengkeritik, di tuduh subversif
Aku heran, di kira aku ngajak perang
Baik,,jika itu maumu aku turuti saja
Biarlah hujan yang akan mengeja tanah kerontang
Dan kayu akan berkisah pada api
Tentang republic ini
Surabaya 19 Mei 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H