Pada kesekian kalinya waktu mengasingkan aku
Di sana,di sini berkutat menciumi jengkalnya
Seperti liur terjungkal di lidah permukiman;aku tergoda kemewahan
Mata itu angin;tak berisyarat namun haqqul yakin
Aku hanya perlu setenggak telaga surge
Walaupun kematian tak harus jadi jalan
Oh tuhan...
Pengasingan terus-terusan lantunkan petaka sepi
Hingga hilir merubah arah spekulasi
Arus mencipta kenangan kurus
Surabaya 06 Mei 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!