WONOGIRI - Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro yang tergabung dalam Tim 1 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) 2025 mengambil inisiatif untuk memberikan edukasi tentang perawatan dan instalasi Penerangan Jalan Umum (PJU) berbasis tenaga surya di dusun-dusun Desa Eromoko, Wonogiri. Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang energi terbarukan sekaligus mendukung program penerangan desa yang berkelanjutan.Penerangan Jalan Umum (PJU) merupakan salah satu infrastruktur vital yang menunjang aktivitas dan keamanan masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan. Namun, tingginya biaya operasional dan keterbatasan jaringan listrik konvensional sering menjadi kendala dalam penyediaan penerangan yang memadai di berbagai wilayah Desa Eromoko, Wonogiri. Menyikapi tantangan tersebut, mahasiswa Program Studi Teknik Elektro yang tergabung dalam Tim 1 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) 2025 menginisiasi program edukasi perawatan dan instalasi PJU berbasis tenaga surya.Program ini didasari oleh analisis situasi yang menunjukkan bahwa Desa Eromoko memiliki potensi energi surya yang belum dimanfaatkan secara optimal. Dengan rata-rata paparan sinar matahari yang mencapai 8-10 jam per hari, desa ini memiliki kondisi ideal untuk implementasi teknologi panel surya. Selain itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya energi terbarukan dan kebutuhan akan sistem penerangan yang berkelanjutan menjadi pertimbangan utama dalam merancang program ini.
Melalui pendekatan partisipatif, program edukasi ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pemahaman teknis tentang instalasi dan perawatan PJU tenaga surya, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya energi terbarukan. Keterlibatan aktif masyarakat dalam setiap tahap kegiatan, mulai dari perencanaan hingga implementasi, diharapkan dapat membangun rasa kepemilikan dan tanggung jawab terhadap infrastruktur yang ada.Â
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN memberikan pelatihan komprehensif yang mencakup berbagai aspek teknis. Mulai dari pengenalan komponen PJU tenaga surya, cara instalasi yang benar, hingga teknik perawatan rutin untuk memastikan sistem dapat beroperasi optimal dalam jangka panjang.
"Yang membuat program ini berbeda adalah pendekatan praktisnya. Mahasiswa tidak hanya memberikan teori, tetapi juga praktik langsung instalasi PJU tenaga surya di beberapa titik strategis," Masyarakat dilibatkan secara aktif dalam proses instalasi, sehingga mereka mendapatkan pengalaman yang berharga.
Program ini juga mencakup pemberian materi tentang troubleshooting sederhana. Masyarakat diajari cara mengidentifikasi masalah umum pada sistem PJU tenaga surya dan langkah-langkah penanganannya. Ini sangat membantu warga desa agar tidak selalu bergantung pada teknisi dari luar desa ketika ada masalah kecil.
Selain edukasi teknis, tim KKN juga memberikan pemahaman tentang aspek ekonomi dan lingkungan dari penggunaan PJU tenaga surya. Masyarakat diajak untuk menghitung perbandingan biaya antara PJU konvensional dengan PJU tenaga surya dalam jangka panjang.
"Meskipun biaya awal instalasi PJU tenaga surya lebih tinggi, dalam jangka panjang justru lebih hemat karena tidak ada biaya listrik bulanan. Belum lagi manfaatnya untuk lingkungan karena menggunakan energi bersih," jelaskan tim KKN.
Program edukasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju kemandirian energi di tingkat desa. Pengetahuan yang ditransfer kepada masyarakat tidak hanya bermanfaat untuk pemeliharaan infrastruktur yang ada, tetapi juga membuka peluang pengembangan sistem penerangan berbasis energi terbarukan di masa depan.
Dosen Pembimbing Lapangan :
1.Yudhy Dharmawan., S.KM., M.Kes. Ph.D
Artikel oleh : Yusron Abdul Aziz
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI