Mohon tunggu...
Yusron Faiz
Yusron Faiz Mohon Tunggu... Mahasiswa - STMKG

Saya adalah seorang Taruna dari Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG). Saya menempuh pendidikan di STMKG pada program studi Meteorologi.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Akhir-Akhir Ini Hujan Selalu Terjadi pada Sore Hingga Malam, Pertanda Apakah Ini?

8 Juli 2023   22:10 Diperbarui: 8 Juli 2023   22:40 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.freepik.com

Cuaca adalah fenomena alam yang selalu menarik perhatian manusia. Salah satu peristiwa cuaca yang sering kali membuat kita bertanya-tanya adalah hujan. Terlebih lagi, jika kita menyadari bahwa hujan belakangan ini cenderung terjadi pada waktu sore sampai malam. Fenomena ini tentu menimbulkan pertanyaan mengapa hal ini terjadi. Apakah ada alasan ilmiah di balik pola hujan tersebut?

Salah satu faktor penting yang memengaruhi waktu terjadinya hujan adalah siklus harian suhu dan kelembaban udara. Pada umumnya, suhu dan kelembaban udara berfluktuasi sepanjang hari. Pada siang hari, sinar matahari memanaskan atmosfer dan permukaan bumi. Peningkatan suhu menyebabkan penguapan air dari permukaan laut, sungai, dan daratan. Hal ini meningkatkan kelembaban udara di sekitar kita.

Saat sore menjelang, suhu mulai menurun karena hilangnya sinar matahari. Pada saat yang sama, kelembaban udara yang tinggi yang terakumulasi sepanjang hari menciptakan kondisi yang kondusif bagi pembentukan awan-awan hujan. Seiring dengan penurunan suhu, uap air yang terkandung dalam udara mulai mengembun dan membentuk awan. Proses ini dipercepat oleh adanya kondensasi, di mana uap air mengalami pendinginan dan berubah menjadi tetesan air.

Selain itu, gerakan massa udara juga berperan dalam waktu terjadinya hujan. Angin adalah pergerakan udara yang disebabkan oleh perbedaan suhu di berbagai wilayah. Pola angin yang dominan adalah angin muson, di mana udara mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Pada kawasan tropis, seperti Indonesia, musim hujan sering terjadi karena adanya perpindahan massa udara yang kaya akan uap air dari lautan ke daratan.

Pada siang hari, sinar matahari memanaskan daratan lebih cepat daripada lautan. Udara di atas daratan menjadi lebih panas dan naik ke atas, menciptakan daerah bertekanan rendah. Sebaliknya, udara di atas lautan tetap relatif dingin, menciptakan daerah bertekanan tinggi. Massa udara bergerak dari daerah bertekanan tinggi di atas lautan menuju daratan. Ketika udara yang kaya akan uap air tersebut bertemu dengan daratan yang panas, kondensasi terjadi dan hujan pun turun.

Namun, mengapa hujan lebih sering terjadi pada sore sampai malam hari? Salah satu alasannya adalah karena efek pendinginan yang terjadi setelah terbenamnya matahari. Setelah matahari terbenam, permukaan bumi mulai kehilangan panasnya lebih cepat daripada laut. Akibatnya, udara di atas daratan menjadi lebih dingin dibandingkan udara di atas laut. Perbedaan suhu ini menciptakan daerah bertekanan rendah di daratan, dan udara dari lautan bergerak menuju daratan untuk mengisi kekosongan tersebut. Proses ini memperkuat angin muson yang berhembus dari laut ke daratan dan dapat membawa awan hujan bersamanya.

Selain itu, fenomena ini juga dapat dipengaruhi oleh kehadiran sistem cuaca skala besar, seperti siklon tropis. Siklon tropis adalah sistem tekanan rendah dengan badai di sekitarnya. Siklon tropis seringkali mempengaruhi wilayah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Selama musim hujan, siklon tropis dapat membawa hujan deras dan terus menerus dalam periode yang lebih lama, terutama pada sore dan malam hari.

Selain faktor-faktor tersebut, perubahan iklim global juga dapat memainkan peran dalam pola hujan yang terjadi belakangan ini. Perubahan iklim dapat mempengaruhi suhu dan kelembaban udara secara keseluruhan, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pola hujan. Meskipun hubungan langsung antara perubahan iklim dan pola hujan belum sepenuhnya dipahami, beberapa penelitian menunjukkan bahwa perubahan iklim dapat menyebabkan peningkatan intensitas dan frekuensi hujan di beberapa wilayah.

Dalam konteks Indonesia, kita juga harus mempertimbangkan fenomena Monsoon Asia Tenggara (MAY) atau yang sering disebut Monsoon Membawa Hujan (MMH). Fenomena ini terkait dengan perpindahan musiman angin monsun yang membawa hujan ke wilayah Asia Tenggara. Selama musim hujan, udara lembab dan panas dari Samudera Hindia dan Pasifik mengalir ke wilayah Indonesia, menyebabkan curah hujan yang tinggi.

Dalam kesimpulannya, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi mengapa hujan selalu terjadi pada waktu sore sampai malam belakangan ini. Faktor-faktor seperti siklus harian suhu dan kelembaban udara, gerakan massa udara, efek pendinginan setelah matahari terbenam, kehadiran sistem cuaca skala besar, dan perubahan iklim global semuanya berperan dalam menentukan waktu terjadinya hujan. Selain itu, fenomena Monsoon Asia Tenggara juga memainkan peran penting dalam pola hujan di wilayah Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun