Mohon tunggu...
Yusriyani -
Yusriyani - Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kontroversi Mengenai Penggunaan Alat Kontrasepsi

29 November 2014   06:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:33 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kontroversi Mengenai Penggunaan Alat Kontrasepsi

Saat ini penggunaan alat kontrasepsi sudah sangat lazim digunakan oleh banyak orang. Akan tetapi, alat kontasepsi ini masih menjadi kontroversi di banyak kalangan. Banyak para ahli dan kelompok-kelompok tertentu yang tidak menyetujui penggunaan alat kontrasepsi ini. Baik secara perorangan sebagai seorang ahli maupun secara institusi masih ada kelompok yang sangat melarang mengenai penggunaan alat kontrasepsi ini. Tentu mereka yang melarang penggunaan alat kontrasepsi ini mempunyai alasan yang logis maupun secara moral yang dijadikan dasar oleh mereka untuk mengeluarkan himbauan ini.

Banyak di Negara berkembang yang mengalami masalah kependudukan. Maka, cara mudah yang ditempuh adalah melalui anjuran bahkan mewajibkan penduduknya untuk menggunakan alat kontrasepsi yang merupakan cara untuk membatasi peningkatan angka kelahiran di suatu wilayah atau Negara. Sebab cara ini dianggap paling praktis dan mudah untuk dilakukan penduduk di suatu wilayah. Meskipun dalam perjalanannya akhirnya membutuhkan dana yang tidak sedikit pula pada untuk operasionalnya.

Ada beberapa alasan yang menjadi dasar dari orang-orang yang kontra dalam penggunaan alat kontrasepsi ini. Alasan mereka yaitu bahwa banyak alat kontrasepsi itu bersifat menggugurkan, kehamilan itu tidak boleh diatur karena anak itu merupakan anugrah dari Allah, penggunaan alat kontrasepsi yang dijual bebas di pasaran mengakibatkan banyak remaja yang dapat melakukan seks bebas. Banyak juga yang berpendapat bahwa penggunaan alat kontrasepsi mengarah ke aborsi. Sebab banyak alat kontrasepsi yang sifatnya bekerja pada proses setelah terjadinya pertemuan antara sel telur dan sel sperma dimana zigot telah terbentuk. Alasan yang bersifat agama mereka berpandangan bahwa pada usia tertentu pada janin diberi roh kehidupan.

Ada beberapa alasan yang menjadi dasar dari orang-orang yang kontra dalam menolak penggunaan alat kontrasepsi ini. Kontrasepsi dilarang karena dilihat dari bahasanya istilah kontrasepsi berasal dari kata “kontra” yang dapat diartikan melawan dan “konsepsi” yang dapat diartikan sebgaai pembuahan. Allah sendirilah sumber hidup, karena Dia adalah pencipta. Hanya Allah yang bias menciptakan kehidupan baru. Pembuhan hanya mungkin bila Allah sendiri campur tangan dan menghendaki adanya sebuah ciptaan baru. Kontrasepsi dipandang jahat karena secara mendasar telah melawan Allah sendiri sebagai Pencipta.

Bahkan orang-orang yang kontra berpandangan bahwa kontrasepsi dilarang bukan karena tidak ilmiah atau karena kontrasepsi merupakan alat buatan manusia, tetapi melawan apa yang secara alamiah melekat pada manusia yang diciptakan sebagai gambar Allah, lelaki dan perempuan. Manusia menjadi gambar Allah tidak hanya dalam kesendiiannya sebagi lelaki saja atau perempuan saja, tetapilebih pada saat mereka menjadi satu daging. Pada saat itulah tubuh mereka berbicara secara penuh tentang Allah yang adalah kesatuan antarpribadi. Kontrasepsi dilarang karena merendahkan martabat perempuan.

Beberapa alasan yang menjadi dasar dari orang-orang yang pro dengan adanya alat kontrasepsi yaitu mereka mengemukakan bahwa penggunaan alat kontrasepsi ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat dari pertemuan sel telur dan sel sperma. Pencegahan ini tidak bersifat mutlak. Karena jika Allah menghendaki seorang wanita hamil dan mempunyai keturunan, maka sekalipun menggunakan alat kontrasepsi pembuahan akan tetap terjadi.

Ada pula yang beranggapan bahwa alat kontrasepsi dapat berfungsi sebagai pengatur jarak kehamilan. Karena wanita memerlukan waktu antara 2-3 tahun setelah persalinan untuk memulihkan kembali alat-alat reproduksinya. Tujuan pemulihan ini yaitu bila terjadi lagi kehamilan setelah persalinan untuk memulihkan kembali alat-lalat reproduksinyapemulihan ini bertujuan agar bila terjadi kehamilan setelah jeda waktu 2-3 tahun, rahim ibu siap ubtuk mengalami pembuahan dan dapat memelihara janin dengan baik. Karena organ-organnya telah diberi waktu yang cukup untuk memulihkan diri. Perlu diingat bahwa kehamilan dan persalinan memang hal yang normal, namun bukan berarti organ reproduksi yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan bisa digunakan secara terus menerus. Karena tubuh manusia bukanlah pabrik atau mesin .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun