Buku teks pelajaran adalah media pembelajaran (instruksional) yang dominan perannya di kelas; media penyampaian materi kurikulum; dan bagian sentral dalam suatu sistem pendidikan (Patrick, 1988; Lockeed dan Verspur, 1990; Altbach, 991; Buckingham dalam Harris, ed, 1980). Buku merupakan alat bantu pokok dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan teknologi digital, buku teks pelajaran ditampilkan  dalam bentuk digital book atau buku Elektronik. Hal ini semakin memperjelas pergeseran gaya belajar siswa melalui media elektronik.
Dengan adanya teknologi digital sebagai media elektronik yang menyajikan materi pembelajaran, pengajar (guru, dosen) bukan lagi satu-satunya sumber ilmu pengetahuan. Buku manual telah bergerser ke buku digital (digital book). Hal ini tentunya memudahkan siswa proses belajar karena lebih yang mudah, praktis dan interaktif. Selain itu, teknologi digital sangat berpotensi memberikan ruang bagi pengajar dan siswa  untuk mengakses pengetahuan dan informasi lebih luas dan praktis.
Institusi pendidikan yang masih menggunakan sistem konvensional tentunya harus segera melakukan inovasi mulai dari proses administrasi, akademik, keuangan, hingga proses dan metode pembelajaran. Seiring dengan perkembangan teknologi, pendidikan saat ini sudah menuju proses yang disebut paperless model.
Sistem dan metode pembelajaran saat ini menuntut suatu perubahan seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan komunikasi.  Tentunya memerlukan standar, inovasi berkelanjutan, teknologi, sumber daya finansial dan  manusia yang professional. Penggunaan teknologi di dalam pendidikan membuat proses pembelajaran lebih efektif, hingga memperluas ketersediaan akses informasi serta sumber pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan pengajar dan siswa.
Dengan memanfaatkan berbagai unsur teknologi ke dalam proses pembelajaran, institusi pendidikan harus menyediakan sarana, fasilitas, infrastruktur IT, seperti trafik, keamanan serta kecepatan jaringan, pengelolaan beragam perangkat dan aplikasi yang terlibat di dalamnya, hingga pemanfaatan teknologi cloud dan hybrid untuk mendukung inisiatif ini. Sebaik apapun sistem dan aplikasi yang dikembangkan, akan menjadi sia-sia jika pengguna tidak dapat mengaksesnya secara aman dan cepat.
Institusi pendidikan perlu menyadari bahwa tuntutan utama pengguna teknologi digital adalah ketersediaan aplikasi untuk dapat diakses kapanpun dibutuhkan secara aman dan cepat. Strategi aplikasi-sentris/yang berpusat pada aplikasi menjadi semakin penting. Â Strategi aplikasi-sentris mengedepankan optimalisasi aplikasi serta jaringan melalui berbagai layanan (application service), dan sekaligus fokus mengurangi kompleksitas infrastruktur.
Aplikasi teknologi digital menentukan apakah berbagai inovasi teknologi terbukti mampu mengoptimalkan proses pendidikan. Inovasi dan sumber daya manusia adalah bagian tak terpisahkan dalam mewujudkan proses digitalisasi model pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H