Salah satu Aspek terbesar mahasiswa adalah Mental dan Pola Berpikir. Sebagai kaum Intelektual yang berintegritas tinggi dan tidak saling merendahkan satu sama lain. Jika memang Ya, berarti masih ada yang salah dengan mental dan pola pikirnya .
Di salah satu Kampus terdapat banyak mahasiswa yang masih belum sadar akan dirinya sendiri. Mereka cenderung lebih mengikuti aturan norma-norma lokal yang pada dasarnya bukan Ideologis. Lemahnya, justru karena mereka tidak memiliki pendirian yang kuat dan yang hanya mengikuti arus. Disini saya tidak menyatakan bahwa norma-norma lokal salah, tetapi pola pikir mereka yang cenderung langsung ambil kesimpulan tanpa berfikir panjang tanpa adanya validasi dan diskusi sehingga dampaknya yang akan terjadi yaitu psikologi yang apatis dan tertutup (close minded) dan Mental yang miskin (aspirasi). Sehingga Terjadi batasan-batasan diri mereka sendiri, Apakah layak di disebut mahasiswa/i?,.
Pola pikir yang baik Itu bisa dilatih dengan banyak cara seperti membaca buku dan diskusi juga merupakan salah satu cara menghargai perbedaan. Dengan itu, akan tumbuh mental yang kuat dan juga sikap profesional serta menjadi manusia yang manusia (layak disebut manusia)
Sampai pada kesimpulan dimana pada hakikatnya manusia tempatnya lupa dan salah, bagaimana kita sebagai Mahasiswa/i menjadi sosok yang mempunyai pribadi yang berwawasan luas dan mau melatih dirinya untuk menjadi lebih baik. Dan harus membuat dirinya dengan pikiran terbuka. Salah satunya para Mahasiswa/i harus lebih sering berlatih agar potensi pribadi keluar dan menjadi sosok yang memiliki prestasi sehingga mendapat prestige. Tujuan-nya agar menjadi Manusia Berkualitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H