Kedua, meningkatkan gairah usaha. Dengan adanya pemindahan pusat pemerintahan, otomatis akan menciptakan satu kota metropolitan baru. Meskipun proses pemindahan Ibukota tidak mungkin dapat terwujud dalam waktu singkat.
Ketiga, meningkatkan kecakapan dan literasi digital masyarakat Lampung. Seperti diketahui  smart city merupakan konsep yang digunakan pada Ibukota negara yang baru. Dalam konsep smart city atau kota cerdas pemimpin dan masyarakat akan mampu mengambil keputusan yang optimal dengan berbasis data. Dengan adanya implementasi konsep tersebut akan menuntut masyarakat paling tidak untuk cakap menggunakan internet. Kecakapan tersebut meliputi kecakapan medium dan kecakapan konten. Kecakapan medium meliputi kemampuan navigasi pada saat mencari informasi tertentu melalui internet. Sedangkan kecakapan konten adalah kemampuan memilih, mengevaluasi dan mengaplikasikan informasi tersebut. Dengan adanya tuntutan tersebut tentunya akan mengharuskan pemerintah, akademisi dan elemen lainnya untuk mengadakan program literasi dan edukasi digital bagi masyarakat Ibukota.
Meskipun manfaat dan keuntungan tersebut didapat jika Lampung menjadi Ibukota tentunya tidak menutup kemungkinan akan terealisasi oleh pemerintah provinsi maupun kota. Sehingga provinsi Lampung tidak terlalu bergantung pada pemerintah pusat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H