Salah satunya datang dari Muhammad Taufik (28) yang merupakan seorang pekerja swasta. Sehari-harinya pria yang akrab disapa Taufik itu menggunakan trotoar dan zebra cross di lampu merah Dukuh Atas tersebut sebagai jalan pergi dan pulang dari tempat kerjanya.
"Setiap pagi dan sore saya lewat di sini," ucap Muhammad Taufik saat ditemui Senin (1/8/2022). "Iya cukup membebani bagi saya pribadi, ya. Karena semenjak adanya CFW jalanan sekitar selalu macet. Bahkan ketika ingin menyebrang harus mengantre lama karena mereka fashion show dulu," lanjutnya.
Meski merasa cukup terbebani dengan adanya CFW, di sisi lain Taufik juga ikut merasa senang dengan euforia fashion show di atas zebra cross tersebut.
"Suka lihat sama gaya-gaya anak muda di sini. Mereka pada stylish dan unik-unik. Harapannya sih mereka bisa terus berkreasi dengan gaya tapi bagusnya jangan di sini. Soalnya dari awal disini emang sudah padat sama pejalan kaki. Kalau ada CFW di hari kerja, makin macet pasti.
Tak hanya itu, salah satu pengguna jalan lainnya yang berhasil ditemui adalah Azizah Putri (22). Sama seperti Taufik, Azizah juga merupakan pekerja kantoran yang sehari-harinya menggunakan fasilitas umum seperti trotoar dan zebra cross.
"CFW ini memang seru, tapi makin kesini makin mengganggu karena jalanan semakin sesak," ucap Azizah. "Aku cuma berharap ada ruang khusus buat CFW ini diteruskan, tapi gak di sini, dong. Soalnya padet banget," lanjutnya.
Sekelompok orang yang kontra seperti Taufik dan Azizah memang masih mendukung adanya CFW sebagai ajang perkembangan fashion di masyarakat, utamanya kaum muda. Tetapi memang ada baiknya jika CFW ini diberikan ruang terbuka khusus sehingga tidak akan membebankan pengguna jalan. Atau CFW tetap diselenggarakan di Dukuh Atas, tetapi penyelenggaraannya yang berkala seperti hanya untuk hari weekend Sabtu dan Minggu.
Selama adanya Citayam Fashion Week ini kemacetan bukan lagi hal yang baru. Kemacetan di daerah Dukuh Atas ini semakin diperparah karena orang yang datang ke CFW ada yang parkir sembarangan, sebagaimana beberapa video yang tersebar luas di media sosial seperti Twitter hingga TikTok.
Dari apa yang disampaikan Taufik dan Azizah terlihat bahwasanya CFW ini memang memberikan pandangan yang berbeda dari beberapa pihak masyarakat. Ada kelompok pro dan kontra dalam melihat Citayam Fashion Week ini. Bahkan CFW dinilai mampu mengalahkan Harajuku Fashion Street di Jepang. Dukungan untuk CFW pun datang dari berbagai pihak dilayangkan agar CFW tetap berjalan.
Di samping ada yang mendukung acara ini, ada pula yang masih menolak keberadaan CFW mengingat jalanan yang semakin ramai sehingga mereka kesulitan dalam mengakses jalanan di daerah Dukuh Atas. Tak jarang pula ada yang menilai bahwa CFW ini sebagai sumber kriminalitas, mengingat semakin meningkatnya pengunjung di sana maka semakin rentan pula terjadi tindak kriminal seperti penculikan dan perkelahian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H