Mohon tunggu...
Yusril
Yusril Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Traveling dan Mambaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatnya Angka Pengangguran dari Tahun ke Tahun Sehingga Memberi Dampak Negatif bagi Perekonomian Negara

5 Mei 2023   00:18 Diperbarui: 5 Mei 2023   00:24 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengangguran adalah orang yang tidak memiliki pekerjaan. Pengangguran dalam arti lain adalah seseorang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari pekerjaan, bekerja kurang dari 2 hari dalam seminggu, atau sedang berusaha mencari pekerjaan yang layak. Pengangguran adalah orang-orang yang berada dalam angkatan kerja (usia 15-65) dan ingin mencari pekerjaan tetapi tidak dapat menemukannya. Padahal, pengangguran adalah hal yang sangat umum, karena orang kehilangan pekerjaan atau keluar dari pekerjaannya. Namun menjadi masalah ketika pengangguran tinggi di suatu negara. Hal ini menunjukkan penyerapan tenaga kerja yang kurang optimal di negara yang bersangkutan, karena jumlah lapangan kerja tidak dapat mengimbangi jumlah tenaga kerja yang besar.

Di Indonesia sendiri, jumlah pengangguran pada Agustus 2022 mencapai 8,42 juta jiwa, seperti yang dikutip dari Badan Pusat Statistik (BPS). Laporan BPS menyebutkan daerah dengan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia menempati urutan teratas yaitu Jawa Barat (8,31%), Kepulauan Riau (8,23%), Banten (8,09%), DKI Jakarta (7,18%) dan Maluku (6,88%). Kemudian diikuti Sulawesi Utara (6,61%), Sumatera Barat (6,28%), Aceh (6,17%), Sumatera Utara (6,16%) dan Kalimantan Timur (5,71%). Jika dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, tingkat pengangguran laki-laki sebesar 5,93% dan perempuan sebesar 5,75%. Sedangkan jika dikelompokan berdasarkan  umur, tingkat pengangguran terbuka penduduk umur 15-24 tahun pada tahun 2022 sebesar 20,63%, lebih tinggi dibandingkan penduduk umur 25-29 (3,36%) dan penduduk umur 60 tahun ke atas (2,85%). Secara umum, pengangguran disebabkan oleh ketidakseimbangan antara lapangan kerja yang tersedia dan pertumbuhan penduduk. Artinya jumlah tenaga kerja lebih besar dari jumlah lapangan pekerjaan, sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak dapat memperoleh pekerjaan. Pengangguran biasanya disebabkan oleh beberapa faktor seperti kemajuan teknologi yang menggantikan tenaga kerja, kemampuan tenaga kerja yang tidak memenuhi kriteria lowongan pekerjaan, iklim investasi yang belum kondusif dan optimal, PHK atau krisis ekonomi, peraturan yang menghambat investasi, resesi ekonomi atau lainnya.

Ketika suatu negara memiliki tingkat pengangguran yang tinggi, tentunya akan berdampak buruk bagi negara itu sendiri. Sehingga dapat dirasakan beberapa dampak sosial dan ekonomi seperti meningkatnya kemiskinan, memicu kejahatan atau perilaku kriminal, munculnya kesenjangan politik dan sosial, dan menurun keterampilan karena lama tidak digunakan. Serta menurunnya pendapatan per kapita rata-rata penduduk, semakin tinggi biaya sosial yang harus ditanggung pemerintah, Menurunnya pendapatan negara karena berkurangnya pembayaran pajak, meningkatnya hutang negara, dan penurunan daya beli yang menyebabkan penurunan investasi dan pertumbuhan ekonomi.

Berikut beberapa pendapat dari para ahli ekomoni mengenai pengangguran: Menurut Sadono Sukirno pengangguran adalah suatu keadaan dimana sesorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum memperolehnya, Menurut Payman J. Simanjuntak mengatakan bahwa pengangguran yaitu orang berusia angkatan kerja yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum  pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan, Menurut Iskandar Putong kategori orang yang menganggur biasanya adalah mereka yang tidak memiliki pekerjaan pada usia kerja dan masanya kerja, Menurut Nanga Pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam kategori angkatan kerja tidak mempunyai pekerjaan dan juga secara aktif tidak sedang mencari pekerjaan, Teori John Maynard Keynes pengangguran terjadi akibat permintaan agregat yang rendah. Sehingga terhambatnya pertumbuhan ekonomi bukan disebabkan oleh rendahnya produksi, akan tetapi rendahnya konsumsi.

penulis memberikan saran bagaimana mengatasi atau mengurangi pengangguran yang terus meningkat setiap tahunnya yaitu mengendalikan laju pertumbuhan penduduk melalui keluarga berencana, menciptakan usaha baru untuk memperluas kesempatan kerja, meningkatkan keterampilan dan kualitas tenaga kerja melalui pelatihan, mengembangkan usaha kecil, membangun infrastruktur dan memperluas akses ke daerah-daerah terpencil yang memiliki potensi lapangan kerja baru, serta meningkatkan kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam menciptakan lapangan kerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun