Ganda campuran Indonesia, Tontowi/Liliyana sukses memersembahkan medali emas bagi kontingen Indonesia diajang olimpiade Rio 2016 setelah sukses mengandaskan wakil Malasya, Chan PS/Goh LY dipartai puncak, 21-14 , 21-12
Emas yang dipersembahkan Tontowi/Liliyana begitu spesial karena Indonesia baru merayakan hari Kemerdekaan. Liliyana pernah mencicipi final Olimpiade di Beijing 2008 silam. Kala itu ia berpasangan dengan Nova Widianto, namun gagal menyumbangkan medali emas setelah dikalahkan ganda Korea. Empat tahun berikutnya tepatnya di London, Liliyana gagal menyumbangkan medali setelah dikalahkan ganda Tiongkok disemifinal dan ganda Denmark di perebutan medali perunggu.
Game pertama, Tontowi/Liliyana menguasai jalannya pertandingan. Blok Liliyana di depan net sering mengecok ganda Malasya. Ganda Indonesia unggul 11-4 diinterval game pertama.
Usai interval, ganda Malasya mencoba mengejar ketertinggalan mereka 8-13, 11-15 Namun setelah itu Tontowi/Liliyana sudah tak terbendung lagi dalam mengumpulkan poin. Game pertamapun diamankan ganda Indonesia dengan skor 21-14 setelah return service Liliyana Natsir membentur net dan gagal dikembalikan Goh Liu Ying.
Ganda Malasya semakin tertekan digame kedua dan susah mengimbangi permainan ganda Indonesia. Chan PS serba salah ketika harus servive dihadapan Tontowi. Interval game kedua 11- 9 untuk keunggulan ganda Indonesia.
Tontowi/Liliyana akhirnya menutup game kedua dengan skor 21- 12 sekaligus memersembahkan medali emas bagi Indonesia dan kado teristimewa bagi Indonesia
Medali emas yang dipersembahkan ganda Tontowi/Liliyana ini menjadi medali emas ketujuh yang dipersembahkan tim bulutangkis sepanjang olimpiade.
Selamat Tontowi/Liliyana. Akhirnya Lagu Indonesia pun berkumandang di Brazil. Tradisi emas bulutangkis olimpiade kembali terjaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H