Mr. H adalah orang baik. Dia mampu membuat Hulya nyaman dan bahagia, meski lewat media.
Selama masa perkenalan, hari-hari Hulya terasa sangat indah dan menyenangkan. Perhatian-perhatian kecil yang Mr. H berikan sangatlah berarti bagi Hulya. Dia perlahan sudah mulai jatuh cinta padanya.
Sampai tibalah suatu hari dimana semuanya berubah.
Hulya dan Mr. H dari awal memang sudah mempunyai perbedaan pandangan ideologi dalam beragama. Dan setelah hal ini diketahui orang tua Hulya, mereka langsung bilang "tidak boleh dan putuskan".
Ini berat bagi Hulya.
Satu sisi, dia menyadari bahwa perbedaan pandangan yang ada memang sangat fundamental dan tidak bisa ditolelir oleh keluarganya, tapi di sisi lain, dia tidak mau kehilangan dan rasa sayangnya kian bertambah.
Berbagai cara sudah Hulya lakukan agar bisa lepas dari Mr. H, tapi apa daya, lagi-lagi dia kembali.
Singkat cerita, tiga bulan berlalu, lika-liku kehidupan semakin bertambah.
Hulya memutuskan untuk hanya sekedar berteman dan perlahan menghilangkan keinginan untuk bisa bersama.
Tragisnya, di saat proses berat penghilangan rasa yang dilakukan Hulya, Mr. H ternyata sudah lebih dulu move on dan mengunggah kebersamaan dengan wanita lain.
Untuk kesekian kalinya, dia ditinggalkan.