Kemampuan menulis merupakan salah satu  indikator kemajuan peradaban suatu bangsa. Bangsa yang maju memiliki kemampuan menulis yang produktif dan handal. Dengan kemampuan menulis yang handal, bangsa tersebut mampu mewariskan banyak literasi.
Jumlah penerbitan buku selalu meningkat seiring dengan peningkatan minat bacanya. Dengan demkian, bangsa tersebut akan  meninggalkan warisan sejarah yang bermanfaat bagi  generasi mendatang.Â
Kegiatan menulis bertujuan agar seseorang memiliki kemampuan untuk mengungkapkan gagasan, pikiran, atau perasaannya secara tertulis. Gagasan cemerlang yang dimiliki seseorang sangat bermanfaat dalam rangka pencerahan dan pencerdasan bagi orang lain.Â
Dengan menulis, pemikiran-pemikiran yang briliant tersebut tidak hanya menjadi emas yang terpendam, tetapi mampu dimuculkan ke permukaan sehingga bermanfaat bagi orang banyak.
Menulis juga mampu melatih seseorang mengungkapkan perasaannya secara estetis dan imajinatif. Hal itu merupakan media untuk  mengungkapkan segi kemanusiaan yang tidak pernah tersentuh dalam kehidupan nyata.Â
Ungkapan perasaan tersebut bermanfaat sebagai perbandingan dan menimbulkan kearifan dalam merespon persoalan kemanusiaan dalam kehidupan ini.Â
Dengan kreativitas dan imajinasi yang dimilikinya, seseorang akan mampu menggarap realitas objektif menjadi karya yang indah yang menggetarkan perasaan, baik dalam bentuk cerpen, puisi, drama, dan sebagainya.
Menyadari pentingnya kemampuan menulis, sudah seharusnya guru, apalagi guru Bahasa Indonesia memberikan perhatian yang besar terhadap kemampuan menulis peserta didik. Â
Untuk itu, guru  perlu mengubah persepsinya  bahwa menulis  hanya sekedar tugas pembelajaran di kelas, tetapi juga dalam rangka memberikan menyaiapkan life skill peserta didik. Â
Menulis merupakan life skill yang memiliki prospek yang bagus di masa  mendatang. Bermacam-macam pekerjaan bisa ditekuni peserta didik bila memiliki kemampuan menulis yang handal.Â
Apalagi saat ini perkembangan dan peningkatan jumlah media massa, terutama cetak sangat menggembirakan. Peserta didik bisa menjadi wartawan, penulis artikel dan esai, pengarang, sekretaris, penulis buku, penulis skenario, editor, dan sebagainya.