Tim KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Negeri Malang (UM) desa Bendorejo terjun langsung ke rumah produksi UMKM (Usaha Micro Kecil menengah) jajanan khas Trenggalek pada Selasa, (22/06/2021). Beralamatkan di Jl Raya Bendorejo Pogalan, tim KKN mengunjungi beberapa rumah produksi, yakni rumah produksi tempe kripik milik Ibu Istikhomah, rumah produksi alen-alen milik Ibu Sumarmiati, dan rumah produksi tempe sagu milik Ibu Alfi.
Dengan di dampingi Ibu Ma'rufi Imam Kusaini selaku Ibu kepala desa Bendorejo dan ibu-ibu PKK, kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan juga disambut dengan baik oleh pemilik serta karyawan dari setiap rumah produksi. Selain melihat proses pembuatannya, para mahasiswa KKN juga mensosialisasikan strategi pemasaran online yang dimulai pukul 10:00 sampai 13:00 WIB.
Disana tim KKN UM dapat melihat proses produksi dari awal hingga akhir, bahkan tim KKN juga mencoba langsung bagaimana cara memproduksinya seperti memasah tempe, menggoreng alen dll. Selain mencoba dan melihat cara pembuatannya, tim KKN juga ditawarkan untuk mencicipi berbagai macam jajanan tersebut.
Menurut Ibu Istikomah selaku pemilik rumah produksi tempe kripik, pembeli terjauhnya adalah dari Tulungagung. Sedangkan di masa pandemi Covid-19 yang melanda lebih dari satu tahun ini juga menyebabkan turunnya omset yang didapatkan. Jika sebelum pandemi pesananan bisa mencapai 10.000 tempe kripik, namun setelah pandemi menjadi 5.000-an. Maka, dengan penerapan strategi pemasaran online tersebut dapat menjangkau berbagai wilayah. Sama halnya seperti usaha tempe sagu, "ya, jika pandemi seperti saat ini juga mengalami penurunan drastis mbak, bahkan hampir 50%" jelas ibu alfi selaku pemilik rumah produksi tempe sagu.
Ketika tim KKN datang di rumah produksi tempe sagu, hanya ada 2 orang yakni ibu alfi selaku pemilik dan satu orang yang membantunya. "Kalau hari biasa seperti ini memang hanya saya produksi sendiri mbak, kalau ada pesanan banyak, atau pesanan dari hajatan biasanya ada tiga orang karyawan yang membantu disini" jelas ibu Alfi ketika Tim KKN menanyakan mengenai jumlah karyawan. Meskipun rumah produksi tempe sagu telah memiliki akun jualan secara online di facebook tapi tetap saja kurang aktif dan ramai. Untuk marketplace lainnya juga masih kurang arahan dan bantuan.
Menuju rumah produksi alen-alen, disana banyak sekali karyawan yang sedang sibuk membuat adonan dan juga menggoreng adonan alen menggunakan api dari kayu. Tempatnya cukup besar bahkan ada tungku kayu yang tidak digunakan, menurut salah satu karyawan yang sedang menggoreng adonan alen karena jika hari biasa tidak memproduksi sebanyak ketika hari raya atau hari-hari ada pesanan.
Terbukti ketika pandemi seperti ini para pelaku rumah produksi UMKM banyak yang mengalami penurunan. Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan dapat menambah wawasan pelaku UMKM desa Bendorejo terkait strategi-strategi pemasaran secara online yang dapat meningkatkan penjualan dari produk serta memiliki kualitas branding produk yang dapat bersaing di berbagai daerah, tidak hanya di Trenggalek. Tak berhenti sampai disitu, tim KKN UM juga berencana hendak membantu memasarkan jajanan khas Trenggalek di berbagai sosial media. (Kecup Anjani & Yusrica Paulina)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H