Mohon tunggu...
Yusriadi
Yusriadi Mohon Tunggu... -

biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Janci Mu Tale'e

23 Juni 2012   03:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:38 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


"skandal kontradiksi saya adalah bersama-sama dengan anda sekaligus menentang anda"

(Pier Paolo Pasolini, Le Ceneri Di Gramsci)

Dalam mitodologi bangsa jawa,suatu keadaan tertindas nan kacau akan diakhiri dengan datangnya Ratu adil. Maka, siapapun berlomba-lomba mengklaim diri sebagai ratu adil. Begitulah yang terjadi dibangsa kita selama ini. Setiap akan diadakan Pemilihan umum maka calon yang diusung setiap kubu/partai selalu diklaim sebagai Ratu Adil yang akan membawa perubahan.

Sejatinya Ratu adil hanyalah harapan dalam alam bawa sadar, ini semacam kerinduan akan hadirnya seorang pemimpin yang bagus, cakap, mengerti persoalan bangsa (kota/daerah) secara utuh, lalu membuat jalan keluar. Di kota palopo selama ini seringkali terdengar mengenai harapan hadirnya pemimpin cerdas, seperti apa katanya? Terdapat dua jenis pemimpin cerdas, yaitu pemimpin yang hanya cerdas saja dan pemimpin cerdas yang bisa membawa perubahan yang lebih baik dari sebelumnya.

Namun menurut saya, untuk menciptakan perubahan (dalam arti positif), tidak diperlukan pemimpin sangat cerdas sebab kadang kala "Kecerdasan" justru dapatMenghambat Keberanian. Keberanian jadi satu faktor penting dalam kepemimpinan berkarakter, bertentangan dengan ciri-ciri kepemimpinan populis. Pemimpin yang populis tidak berani mengambil resiko, kekuasaan dan politik populis atau pencitraan hanya jual tampang dan mengandalkan uangnya saja.

Meminjam teori Bill Newman tentang elemen penting kepemimpinan, yang membedakan seorang pemimpin sejati dengan seorang manejer biasa adalah keberanian (the 10 law leadership). Keberanian harus didasarkan pada pandangan yang diyakini benar tanpa keraguan dalam artian keberaniannya bersandingan dengan sikap fikiran jangka panjang serta bersedia menerima resiko apapun. Seorang pemimpin tanpa keberanian bukanlah pemimpin sejati, keberanian harus timbul dari komitmen visi serta bersandar penuh pada keyakinan atas kebenaran yang diperjuangkan, bukannya keberanian buta.

Keberanian itu muncul dari keperibadian yang kuat , sementara keraguan datang dari keperibadian yang goyah. Kalau "Keberanian" lebih mempertimbangkan aspek kepentingan keselamatan diluar diri pemimpin-kepentingan orang banyak (rakyatnya), sementara "Keraguan" lebih mementingkan aspek keselamatan dirinya sendiri sebagai seorang pemimpin.

Kota palopo butuh pemimpin visioner, pemimpin dengan impian besar, berjiwa besar serta mampu mensinergikan antara nalar, mental, dan geraknya, bukannya pemimpin yang hanya jual tampang dan mengandalkan uang dalam berbuat. Lihat saja disekeliling kita, ada banyak baliho terpampang yang berisikan gambar serta slogan para kandidat walikota, yang slogannya tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan permasalahan kota palopo. Dimana nyambungnya semua slogan tersebut dengan kasus korupsi kota palopo yang tak pernah selesai?mana nyambungnya dengan disclaimer APBD selama ini?mana nyambungnya dengan dana BKM yang dituntut guru-guru?dimana nyambungnya dengan utang luar negeri yang dibebankan kepada masyarakat (pembangunan pasar besar)?dimana nyambungnya semua slogan tersebut dengan Islamic center yang tak kunjung selesai di bangun?

Bayangkan saja, kita hanya di suguhi gambar dan slogan untuk memilih pemimpin yang baik, bukannya disuguhi program kerja yang relevan dengan kondisi kota palopo secara umum. Kalaupun ada kandidat yang berbicara program kerja itu bukan murni dari kesadaran dan analisa kandidat tersebut terhadap permasalahan kota palopo, melainkan hanya membayar orang yang memang punya konsep untuk pembangunan kota palopo.

Lalu bagaimana menemukan pemimpin yang bisa membawa Perubahan (arti positif)?keberanian,kecerdasan,kebaikan,kesalehan,kekuatan serta kebesaran itu adalah kualitas. Dan umumnya kualitas dapat dikenali lewat pengalaman, dan pengalaman baru ada bila ada pertemuan dengan peristiwa. Jadi orang yang ingin memimpin kota palopo kedepan saat ini sudah harus menunjukkan kualitasnya meski dalam ruang terbatas. Jangan hanya jual tampang dan menyiapkan uang untuk membeli suara. Karena orang kuat,berani,cerdas serta punya sikap fikiran jangka panjang itu nyata,berdarah daging,dan ia ada diantara kita walaupun bagaikan jarum dalam tumpukan jerami.

Saya rasa kita ketahui bersama bahwa disulawesi ada nilai-nilai siri napacce, yang didalamnya ada nilai lempu,getteng,warani dan ma pesona ridewatae, yang berarti bahwa keberanian harus bersandingan dengan sikap pikiran jangka panjang, keberanian harus bersandingan dengan kecerdasan pengetahuan, keberanian harus bersandingan dengan kerendahan hati. Nilai-nilai inilah yang kita harapkan ada dalam diri orang-orang yang ingin memimpin kota palopo, bukannya orang-orang yang hanya mewarisi politik pencitraan SBY Budiono(yang pandai menciptakan lagu).seakan kota palopo ini bisa baik hanya dengan sebuah lagu dan slogan ataukah hanya dengan sebuah kata-kata saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun