Mohon tunggu...
Yusran Darmawan
Yusran Darmawan Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Tinggal di Pulau Buton. Belajar di Unhas, UI, dan Ohio University. Blog: www.timur-angin.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Rakyat Saling Cakar, Elite Golkar Saling Peluk

7 April 2015   08:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:26 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14283702591307552485

[caption id="attachment_408264" align="aligncenter" width="640" caption="Jusuf Kalla dan Aburizal (foto: tempo.co)"][/caption]

DI tengah gegap gempita dan diskusi publik di media sosial tentang politik, para politisi Senayan justru tenang-tenang saja, seakan tak ada apa-apa. Di tengah dualisme yang melanda Partai Golkar, para politisinya bisa minum kopi sembari membahas hal-hal lucu lalu tertawa bersama. Ini bukanlah isapan jempol. Inilah sisi lain dari politik kita yang sungguh berbeda dengan debat dan konflik di media sosial.

***

KAMIS, 2 April 2015. Suasana meriah nampak di Hotel Ritz Carlton, Jakarta. Banyak orang datang dengan mengenakan jas serta dasi merah. Mereka menghadiri pelantikan para pengurus Hipmi periode 2015-2018. Rencananya, acara ini akan dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang sekaligus akan melantik para pengurus Hipmi yang baru.

Di saat semua peserta menunggu acara dimulai, datang politisi Aburizal Bakrie. Ia nampak sibuk berjabat tangan dengan beberapa pengurus Hipmi. Suasananya tampak sangat akrab dan penuh gelak tawa. Tak lama kemudian, Wapres Jusuf Kalla tiba di lokasi. Ia diiringi oleh beberapa anggota paspamres yang nampak tegap. Tepuk tangan memenuhi ruangan seiring kedatangannya.

Aburizal lalu mendekat dan ikut berjabat tangan dengan Jusuf Kalla. Keduanya lalu duduk di deretan yang sama. Tak ada sedikit pun noda permusuhan di wajah mereka. Semuanya nampak santai dan penuh dengan suasana ceria. Padahal, publik tahu kalau keduanya sedang ada tengkar politik.

Pemerintah mengakui Golkar yang sah di bawah pimpinan Agung Laksono. Konon, Jusuf Kalla adalah sosok penting yang mengetahui bagaimana pergerakan kubu Agung. Sementara Aburizal masih mengklaim diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Meskipun PTUN mengeluarkan putusan sela yang memenangkan partainya, hingga kini keputusan pemerintah belum dicabut. Jika kondisinya demikian, tentu saja, kubu Aburizal tak berhak mengajukan calon di ajang pilkada.

Di acara Hipmi itu, semuanya tampak damai-damai saja. Saat Jusuf Kalla berpidato yang isinya himbauan agar para pengurus Hipmi tidak terjebak politik praktis, Aburizal beberapa kali mengangguk sembari bertepuk tangan.

Beberapa hari sebelumnya, Senin (30/3), ada kisah menarik. Di ajang pelantikan Korps Alumni KNPI, beberapa politisi yang bserseteru juga duduk berdampingan. Mereka malah duduk semeja. Mereka adalah Yasonna Laoly (Menteri Hukum dan HAM), Aburizal Bakrie (Ketum Golkar versi Munas Bali), Komjen Badrodin Haiti (Plt Kapolri), Setya Novanto (Ketua DPR), Azis Syamsuddin (politisi Golkar), Puan Maharani (politisi PDIP), dan Tjahjo Kumolo (politisi PDIP).

Jika saja mereka mendengar kecaman-kecaman di medsos, barangkali mereka akan ikut saling mengecam dan menolak duduk berdekatan. Tapi mereka justru mengabaikan semua perbedaan. Mereka duduk bersama lalu membahas berbagai isu politik sembari terkekeh-kekeh.

Mereka tak membahas tentang tengkar dan konflik. Mereka sama-sama ceria dan sesekali bercanda. Azis Syamsuddin sendiri dengan entengnya mengatakan bahwa Korps Alumni KNPI dibentuk untuk mendukung semua kegiatan pemerintah yang pro-rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun