Mohon tunggu...
Yusra Jamali
Yusra Jamali Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Ar Raniry Banda Aceh

Yusra Jamali, adalah putra kelahiran Beuracan-Meureudu, Aceh, 08 Februari 1976, sejak 2009-2020 tercatat sebagai Dosen IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung. Ayah 3 putri ini, menyelesaikan Pendidikan Doktoral program studi Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Jakarta lulus 2016. Semasa menempuh Pendidikan doktoral pernah menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Pascasarjana (IMPAS) Aceh di Jakarta Periode 2013-2016. Tercatat sebagai Komisioner Komisi Independen Pemilhan (KIP/KPU) Provinsi Aceh Periode 2003-2008, pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Aceh Periode 2009-2013. Karya ilmiah populer pernah dimuat pada Bangka Pos, Babel Pos, dan media cetak lainnya. Pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung Periode 2017-2020. Sejak Februari 2020 menjadi Dosen Tetap pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Ar Raniry Banda Aceh. Komunikasi dapat dihubungi HP. 08126920778 atau email yusrajamali@yahoo.com.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Sportivitas di Kicauan Burung

23 Maret 2020   12:47 Diperbarui: 23 Maret 2020   12:50 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sportifitas dan tim serius mengamati dan menikmati kicauan burung--dokpri

Akhir-akhir ini, banyak komunitas pencinta burung hadir di Kota Banda Aceh dan sekitarnya, salah satunya adalah Seulawah Community, yang bermarkas di Lamteumen Timur-Banda Aceh. Komunitas ini hampir setiap pekan memperlombakan berbagai jenis burung yang dipusatkan di belakang warung Kopi Meligoe Kupi, di Jalan Sudirman.

Berbagai jenis burung perliaraan diperlombakan, mulai burung local dan import. Jenis burung yang sering diperlombakan adalah murai Batu, Kenari, Lovebird, Anis Merah, Cucak Hijau, Kacer, Pleci, Jalak Suren dan puluhan jenis burung lainnya.

Masing-masing burung memiliki keunggulan dan kelebihannya, sehingga layak diperlombakan. Sekadar untuk informasi jenis-jenis burung dapat diselancar di google, karena informasi terkait "keburungan" disuguhkan secara detail dan menarik. Sekelumit informasi kami suguhkan dilaman ini dari berbagai sumber antara lain;

  • Murai Batu, selain memiliki bentuk tubuh yang indah dan menawan, burung ini juga memiliki kicauan yang bagus dan melingking. Dengan kicauannya yang merdu dan mendayu, maka burung jenis ini menjadi salah satu burung yang gemar dipelihara dan diperlombakan dengan hadiah jutaan hingga puluhan juta rupiah.
  • Kenari, memiliki nama genus Serinus canaria, burung ini sering diperlombakan, karena memiliki gerakan yang lebih lincah dan mempunyai kualitas kicauan yang lebih baik.
  • Lovebird (Sigendeet-Aceh), Burung yang memiliki panjang antara 13 cm hingga 17 cm ini memiliki suara ngekek panjang. Burung yang berasal dari Afrika ini termasuk kategori burung mahal.
  • Anis Merah, Burung ini lebih banyak dipelihara jenis jantan untuk diikutsertakan dalam perlombaan, karena burung ini terlihat lebih gagah dan gerakannya lebih lincah.
  • Cucak Hikau, Burung ini memiliki bulu berwarna hijau, diperlombakan karena memiliki tubuh yang proporsional, dengan ukuran badan, leher, kepala dan kaki serasi.
  • Kacer, (Tijeppala-Aceh) Burung ini diperlombakan karena berkicau dan warna bulu yang mengilap, mempunyai paruh yang lebar, tebal, dan besar. Bagian mata burung berbentuk bulat besar.
  • Pleci, Burung ini memiliki kualitas suara yang khas dan merdu, memiliki fisik kuat dan sorot mata yang tajam.
  • Jalak Suren, Burung ini memiliki ciri tubuh panjang namun ramping, cengkeraman kakinya sangat kuat, bentuk mata yang besar serta sorot pandangan yang tajam.

Piala dan jenis burung yang diperlombakan--dokpri
Piala dan jenis burung yang diperlombakan--dokpri

Perlomban dan pertandingan merupakan media strategis untuk berhimpun dan memupuk kekompakan. Hadir orang-orang pencinta burung dari berbagai kalangan, muda-tua, dapat memperlihatkan harmoni yang sinergis. Pemandangan diarena perlombaan, terlihat saling memberi dukungan, berbagai tips, saling memberi motivasi dan saling menghargai penuh sportivitas.

Pemenang dalam perlombaan bukan lah harga mati, namun kekompakan dan solidaritas menjadi harga mati, dan itu selalui diperagakan dalam setiap perlombaan, tidak ada ricuh, tidak ada rusuh apalagi tauran. Menjaga kebersamaan dan kondusifitas menjadi harapan bagi penyelenggara perlombaan, kemenangan adalah milik bersama, sehingga setiap piala yang didapat selalu ditempatkan atau dipajang diruang pubik termasuk warung kopi. Semangat menititipkan piala diruang publik menjadi bukti nyata bahwa kemenangan adalah milik bersama melalui personal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun