3.1.a.9. Koneksi Antar Materi
Tentang Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran
Oleh:
YUSRA DEFAWATI, S.Pd
CGP Angkatan 4 Kabupaten Limapuluh Kota
SMA N 1 Harau
                Â
Bulan Oktober 2021 merupakan langkah awal saya sebagai CGP Angkatan 4 Kabupaten Limapuluh Kota yang akan mengikuti PGP selama sembilan bulan. Hasil seleksi tahap 3 beranggotakan 10 orang Pengajar Praktik(PP) dan 62 orang Calon Guru penggerak (CGP) dengan 3 kelompok kelas yang dipandu oleh 3 orang Fasilitator.Â
Salah satunya adalah saya, Yusra Defawati, S.Pd yang awalnya berasal dari SMA N 1 Kecamatan Guguak sekarang bertugas di SMA N 1 Kecamatan Harau, dengan PP ibu Dra. Dewi Putri dan Fasiliatator Bapak Baheramsyah, S.Pd, M.M dalam kelas 129 B kelompok B.1 yang beranggotakan 7 orang bidadari.
Pembelajaran dengan variasi LMS( Learning Management System) secara daring dan Lokakarya sekali dalam sebulan secara offline/tatap muka sangat memberikan warna yang luar biasa bagi saya sebagai pendidik anak-anak bangsa.Â
Bertualang dari modul 1 sampai saat ini sudah memasuki modul 3.1 dengan penuh tantangan, perjuangan, dan dituntut untuk mengasah diri baik dalam pendidikan dan pengajaran di kelas-kelas maupun ditingkat sekolah serta komunitas praktisi, juga belajar mengeksplor diri dalam berbagai karya mulai dari tulisan naratif, artikel, Canva, dan video. Sungguh pengalaman dan perjuangan yang luar biasa.
Beranjak dari filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan dan pengajaran yang berpihak kepada murid sesuai dengan kodrat alam dan zamannya. Maka sebagai guru kita perlu menjadi figur yang penuh teladan baik dari depan, tengah maupun belakang, sebagaimana yang dikenal dengan trilogi pendidikan yaitu Ing Ngarso Sungtulodo, Ing Madyo Mangunkarso, Tut Wuri Handayani.Â
Dengan nilai-nilai yang harus kita miliki adalah  mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid, serta peran yang semestinya kita lakoni adalah menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi Coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, dan mewujudkan kepemimpinan murid.
Satu kata yang terpatri dalam diri, semua ini tentulah tidak semudah membalikkan telapak tangan karena dalam memahami, mempelajari, mempraktekkanya perlu kemauan, keinginan dan kegigihan yang kuat serta menjaga semangat juang.Â
Maka kita perlu merancang sebuah visi dalam kelas dan sekolah impian dalam pembelajaran dan pendidikan yang berpihak kepada murid yang pada akhirnya nanti akan membentuk profil murid-murid kita sebagai profil pelajar pancasila yaitu Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, Berkebinekaan global, Bergotong royong, Mandiri, Bernalar kritis, Kreatif.