Mohon tunggu...
Humaniora

Satu Wajah Dua Tubuh

6 Mei 2017   10:15 Diperbarui: 6 Mei 2017   11:16 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

                                          SATU WAJAH  DUA TUBUH

         Apakah Anda berpikir judul diatas menggambarkan seorang anak yang kembar? Atau mungkin  menggambarkan seorang yang memiliki kelainan tertentu? Tentunya sebenarnya artikel saya ini, pastinya tidak membahas tentang itu semua. Kata ini mungkin asing di dengar oleh telinga kita tetapi apabila kita simak dengan seksama inti demi inti hal ini mungkin lumrah dalam kehidupan kita baik dalam aspek apapun.

        Kita bepikir apa makna dari topic tersebut, apakah dekat dengan diri kita atau mungkin malah  jauh dari jangkauan kita…… YAAAPPPPPPP…. Saya akan mendeskripsikan apa itu satu wajah dua tubuh……

       Kita tidak sadar dalam kehidupan ini kita menjalani yang namanya interaksi sosial yang dimana didalamnya terdapat hubungan-hubungan timbal balik antar manusia dalam menjalani kehidupannya di dunia sesuai dengani kodrat yang telah di tetapkan oleh Sang Pencipta. Kita sebagai anak remaja yang sedang senang-seangnya melakukan interksi dengan teman sebaya kita tidak bisa terlepas dari istilah yang sering disebut dengan  bestfriend atau geng yang sering di gunakan anak zaman sekarang. Inti dari satu wajah dua tubuh itu adalah cerminan dari persahabatan. Sahabat adalah orang yang mengetahui segala kelakuan dan tingkah laku kita baik buruk atau baiknya perilaku kita. Sahabat adalah seseorang yang mengerti situasi dan kedaan kita walaupun kita tidak mengungkapan padanya secara langsung. Mereka selalu ada saat suka dan duka, yang menjadi tempat berbagai setiap masalah yang kita hadapi. Kadang terpikir juga oleh diri sendiri bahwa sahabat merupakan sosk seorang yang dapat menjadi bagian hidup kita, bagian dari diri kita, dan orang yang palingan dekat dengan kehidupan diri kita.

     Itulah sebabnya, terkadang orang mengaitakan sesama sahabat terkadang terlihat begitu mirip bahkan terlihat seperti saudara sendiri. Sebenarnya hal ini ada juga benarnya  tapi, mungkin orang melihat itu karena seringnya atau intensnya pertemuaan yang dilakukan antar sahabat. Jadi, mungkin karena seseorang  bertemu dengan sepasang sahabat dalam waktu yang sama membuat mereka otomatis melihat wajah kita terlihat sama dengan sahabat kita. Oleh karena itulah, ungkapan untuk judul diatas untuk mengungkapan bagaimana seorang sahabat dikaitkan dengan wajah mirip dengan dua tubuh yang berbeda.

       Jadi, itulah akhir dari pembahasan tentang ungkapan yang menggambarkan sosok seorang sahabat yang digambarkan mirip sehingga  akhirnya disamakan dengan kita. Dan adapun pesan yang ingin saya sampaikan dari penulisan artikel ini yaitu carilah sosok seorang yang mengerti kita luar dalamnya, baik buruknya sifat kita dan apapaun yang berkaitan dengan kita. Dapat berbagi segala kesusahan yang kita miliki. Jika kita sudah menemukannya, jagalah orang tersebut dan anggaplah dia sebagai saudaramu sendiri yang akan sangat kamu butuhkan dalam hidupmu ini. Mengertilah mereka juga walaupun dengan keburukan dan kebaikan yang ada pada diri mereka, serta sayangilah mereka dan mengertilah dengan setiap keadaan yang mereka lalui apalagi jika mereka dalam kesusahan dan kesedihan. Hiburlah dia dan semangatilah dia untuk dapat bangkit lagi. Dan terakhir jadilah, Seseorang yang juga dianggap dia (sahabat) sebagai seorang yang penting dalam bagian kehidupannya.

     “EXPLORE YOUR DREAMS, GRAB YOUR SUCCESS, AND MAKE ME AN IMPORTANT FIGURE FOR YOU, AND BE PASSIONATE IN YOUR LIFE”….LOVE YOU SO MUCH MY BESTFRIEND……….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun