Mohon tunggu...
Yusnu Iman Nurhakim
Yusnu Iman Nurhakim Mohon Tunggu... -

Penulis buku 'Panduan Pintar Membuat Gambar'

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Teman Setia Saat Bekerja

5 September 2014   15:42 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:33 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hanya teman setia ini yang mau menemaniku pada saat suka maupun duka. Dia tidak pernah mengeluh atau protes saat harus menemaniku. Sering temanku ini kupaksa menemaniku sampai larut malam. Bahkan sampai dini hari saat diriku lembur bekerja.

Teman setiaku ini kadang hanya bersanding dengan kopi yang terasa sedikit pahit. Terkadang juga dengan minuman teh segar. Dia tidak protes karena hanya ditemani dengan minuman seperti itu.

Pada saat pikiran blank atau tak miliki ide, temanku langsung sebagai tempat sasaran. Sehabis meluapkan apa yang kurasa pada temanku, suasana hatiku terasa lega. Plong! Dia tidak protes saat diperlakukan seperti itu. Terkadang, pada saat menumpahkan kekesalanku padanya, ternyata ada ide yang bisa muncul. Bisa disebut juga, ia adalah teman sekaligus partner yang baik.

Suaranya yang agak gemerisik pada saat dikunyah membuat alunan lagu yang membangkitkan semangat bagiku. Tidak kalah dengan alunan musik instrumentalia "Kitaro". Dan, yang terpenting membuat perutku terasa nyaman. Eits, kenapa sampai ke urusan perut.

Ya, karena dia adalah camilan kesukaanku "Manggleng". Teman setia pada saat diriku bekerja. Pekerjaanku yang sebagai penulis membuat diriku harus penuh dengan kreatifitas dan ide-ide. Mangglen singkong merupakan teman setiaku yang bisa memberikan itu semua.

[caption id="attachment_322432" align="aligncenter" width="300" caption="Manggleng singkong produksi sendiri"][/caption]

Manggleng singkong ini diproduksi sendiri. Bahan baku berasal dari pohon singkong di kebun. Namun, untuk mengolahnya sampai menjadi manggleng, tetanggaku yang membuatnya. Bagiku, cara ini lebih menguntungkan karena dalam proses pembuatan manggleng singkong memang membutuhkan waktu yang cukup. Dan, aku tidak memiliki waktu yang banyak untuk mengolahnya karena kesibukanku sendiri sebagai penulis.

Bagi seorang penulis, kehadiran camilan di dekatnya bisa mencairkan kebuntuan dan mengisi kekosongan pada saat ide-ide sedang terbang entah kemana. Manggleng singkong yang dikunyah bersama kopi membuat terasa nikmat. Bagi yang tidak suka kopi, bisa menggantinya dengan minuman teh hangat, susu atau lainnya.

Sebenarnya, kandungan gizi manggleng singkong telah berkurang sangat jauh. Pada saat singkong rebus atau kukus itu yang sebenarnya memiliki kandungan nutrisi dan gizi yang tinggi.  Namun, kernyahannya itulah yang membuat manggleng singkong banyak disukai orang. Termasuk diriku. Di warung-warung, harganya sangat murah. Camilan ini begitu merakyat. Sebenarnya tidak hanya camilan ini yang bisa menemaniku pada saat bekerja, camilan lain seperti keripik talas, keripik kentang, keripik pisang bisa juga dipakai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun