Beratnya perjalanan hidup ini sangat terasa dihari-hariku.
Kepergiannya membuat aku semakin kacau dalam menjalani hidup. Saat aku harus berfikir bahwa hidup ini masih sangat panjang, saat itu juga aku merasakan sakit yang begitu hebat karena kesendirian yang membayangi fikiranku.
Tuhan .. apa mungkin kekasihku akan kembali? Bukankah Engkau sendiri yang bersabda, bahwasanya ‘tidak ada yang mustahil bagi Mu’. Seharusnya Engkau bisa mengembalikan kekasihku kepadaku.
Tapi kenapa malah kesendirian yang mendatangi ku..
Dimana kekasihku Engkau sembunyikan? Mengapa sedetikpun aku tidak bisa merasakan keberadaannya bersamaku?
Bukankah sewaktu dirinya masih ada didunia ini, aku adalah orang yang paling dia cintai? Atau mungkin ada orang lain yang mengisi hatinya hingga membuatnya sibuk menjaga dan mendatangi orang lain itu saat ini?
"Apa kami benar-benar terpisah Tuhan?"
Seharusnya aku tahu tentang isi hatinya yang sesungguhnya sebelum kekasihku pergi meninggalkan aku untuk selamanya. Tapi mengapa malah rasa tidak ingin bertemu yang Engkau berikan dahulu?
Penyesalan mendalam akhirnya yang selalu menemaniku setiap detik bergulir. Aku menjadi gila dan mungkin menjadi seorang yang tidak berTuhan..
Aku mencintainya Tuhan.. !!
Aku merindukan cinta darinya.. !!
"Apa Engkau tidak ijinkan kekasihku untuk menemaniku walau hanya satu jam disetiap harinya?"
"Atau apa kekasihku yang sebenarnya sudah tidak mau menemui aku?"
Tolong beri aku jawaban yang pasti agar aku dapat menghentikan tulisan ini dan pikiranku mengenai dirinya.
Bukankah kalau orang sudah ‘mati’ masih bisa menjumpai manusia yang masih hidup?
Tapi kenapa itu tidak terjadi sama sekali pada kami?
Mengapa seakan ini benar-benar akhir dari perjalanan cinta kami?
Seharusnya kematian itu tidak memisahkan suatu hubungan..
Seharusnya kematian itu yang menjadi pererat sebuah hubungan.
Karena dengan kematian, roh dari orang yang sudah mati itu dengan mudahnya menjumpai pasangannya yang masih hidup.
Dan seharusnya pasangannya yang masih hidup itu juga merasakan kehadiran dari orang yang dicintai itu.
Hingga kebahagiaanlah yang tercipta.
Tapi mengapa itu tidak terjadi diantara aku dan kekasihku?
Mengapa malah kesendirian yang menghantui disetiap hari-hari ku?
Dimana pasangan yang kucintai itu?
Dimana kekasihku yang seharusnya menjaga aku walaupun keadaan telah dipisahkan oleh jarak, ruang dan waktu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H