DAHULU (beda dengan) SEKARANG
Ini tentang hidup ..
Tentang sebuah kebetulan dan ketidakpastian seorang manusia didunia .
suatu hal yang sangat menyenangkan …
suatu hal yang selalu aku nantikan …
tapi itu dulu, saat aku masih bersamanya , saat dirinya masih ada didunia ini.
Detik ini aku merasakan hal pahit dari semua yang kusukai dulu.
Waktu kosong tanpa ada beban yang menyambut disetiap harinya, dulu aku suka itu..
Aku suka sesuatu yang tanpa keramaian..
Sesuatu yang hanya berceritakan tentang aku dan dia ..
Saat aku mendapati, tidak ada jadwal kuliah ..
Saat keluargaku menyibukkan diri dan meninggalkan aku sendirian dirumah ..
Saat teman-teman ku tidak mengajak aku untuk pergi bersama ..
DAHULU .. Aku suka semua hal itu ..
Karena aku tahu akan ada yang menemani aku disela kesendirianku..
Akan ada waktu lebih banyak dengan dirinya tanpa ada yang mengganggu ..
Akan ada kemesraan yang terlukiskan dari kebersamaan antara aku dan dia ..
Hanya ada aku dan hanya ada dia .. KEKASIH KU ..
***
“bebh, aku berangkat jam 10 ya dari rumah .. pokoknya mbebh siap-siap sekarang” pintaku pada kekasihku.
“iaa .. aku siap-siap dulu, kalau sudah siap telpon lagi ya bebh”
***
Perjalanan menyenangkan selalu kami habiskan hampir seharian penuh dan kami jadikan kegiatan rutin disetiap hari liburku dan diwaktu luangku setiap harinya.
Tidak pernah aku mengatakan ada libur kuliah pada keluargaku.
Mungkin ini sangat jahat, karena aku membohongi keluargaku , tapi kalau aku tidak melakukan hal ini, kami tidak akan pernah bisa bertemu untuk menikmati kebersamaan sepasang kekasih.
Rasanya sangat menyenangkan dan tidak pernah merasa bosan aktifitas ini aku lakukan bersama kekasihku.
Petualangan yang hebat..
4 tahun kurang 2 bulan kami menjelajahi ibu kota sampai dipelosoknya.
Belasan tempat wisata sampai puluhan mall di ibu kota, sudah kami datangi hanya untuk mengisi waktu berlibur aku dan kekasihku.
Tidak seperti pasangan lain, yang menjadikan sabtu malam atau “malam minggu” menjadi hari spesial mereka.
Tidak ada kata “malam mingguan” bagi kami ..
Kami selalu menjadikan hari-hari kami ini adalah sebuah malam minggu yang romantis ..
***
“bebh, besok aku ujian nii .. tapi sore banget deh .. bisa-bisa sampe malam”
“emang jam berapa?” tanya kekasihku gelisah, setahuku kekasihku memang tidak pernah tega kalau melihat aku sendirian ditengah malam, makanya raut gelisah dan rasa ingin melindungi saat itu terlihat jelas diwajahnya.
“mulainya saja jam 6 sore, selesai bisa jam 7 malam, belum perjalanan pulangnya” penjelasan terperincipun ku tuturkan.
“yasuda, besok aku jemput ke kampus kamu ya” jawabnya dewasa.
Ini yang ku kagumi dari sosok kekasihku.
Walaupun usianya lebih muda dari aku, tapi sikap dewasa yang selalu ingin menjagaku benar-benar kental ada didalam jiwanya.
Hari – hari kulalui penuh dengan suka cita, walau tak ada restu dari keluargaku, tapi entah apa yang membuat aku percaya bahwasanya dia adalah pilihan hatiku yang memang tidak sempurna.
Bukankah ketidaksempurnaan memang selalu ada disetiap diri manusia?
Jadi apa yang harus ditakuti untuk memilih pasangan dalam hidup?
Mau dicari keujung dunia sekalipun .. semuanya pasti tidak ada yang sempurna.
Itulah fungsinya kita diciptakan untuk saling berpasang-pasangan, supaya bisa saling melengkapi dengan yang lain.
Tapi aku merasa aneh dengan keluargaku.
Sampai kekasihku pergi untuk selamanya, mereka masih saja memaksa aku mencari pasangan yang sempurna.
Apa definisi sempurna yang mereka maksud?
Apa kriteria yang mereka inginkan dari pasanganku sebenarnya?
Apa mereka yang akan menjalin hubungan ini?
Apa aku harus selalu kalah dengan mereka ?
Beritahu mereka Tuhaan …
Beritahu mereka kalau Engkau tidak pernah menciptakan seorang yang sempurna…
Karena jujur aku lelah mencari sosok sempurna yang keluargaku idam-idamkan ..
Aku lelah berpetualang dengan bayang-bayang keinginan mereka tentang kesempurnaan ..
LELAAAAHH !!!
***
“sayang, ternyata ujian hari ini berubah jadwalnya, aku kebagian jam 12 siang”
“jadi aku ke kampus kamu ga?” tanya kekasihku.
“hmmm … mendingan ga usah deh, dari pada kamunya cape .. kita ketemuan aja ditempat biasa”
“sip .. kalau sudah selesai ujian, kabarin aku ya ..inget berdoa sebelum ujian, kamu pasti bisa dapat nilai terbaik” semangatnya untuk ku.
“iaa bebh .. I love you”
“love you too” balasnya mesra.
***
Kemesraan kami tidak berakhir ditelpon hari ini ..
Kami hang out bersama di sebuah mall yang sering sekali kami kunjungi untuk berkencan.
Hari yang indah dan sangat menyenangkan ..
Aku menyelesaikan ujian dengan sempurna dan menghabiskan sisa hariku bersama dengan kekasihku yang sangaaat ku cinta.
Lebih menyenangkan lagi, karena kekasihku mentraktir aku makan sepuasnya.
Kekasihku bangga padaku karena mendengar ceritaku yang mampu menyelesaikan ujian dengan sempurna sampai mendapat pujian dari para dosen yang mengujiku.
“seneng deh .. hari ini mbebh traktir aku banyak banget .. biasanya kan cuma traktir es krim” candaku pada kekasihku.
“ia doong .. kan hari ini mbebh uda berhasil bikin aku bangga, pokoknya mbebh harus bisa buktiin ke keluarga mbebh, kalau mbebh tuh kuliah ga pernah main-main, tapi serius sampe dapet nilai terbaik” motivasi yang luar biasa selalu aku dapat dari kekasihku itu.
Semenjak keluargaku tahu kalau kami masih berhubungan, mereka selalu meremehkan aku kalau aku ini tidak pernah serius dalam belajar, yang mereka tahu dipikiranku hanya ada RANGGA kekasihku bukan kuliah dan masa depanku.
Padahal aku bisa sekuat dan sepandai hari ini juga berkat kekasihku,
Dia yang menjadi motivasi terbesar dalam hidupku.
Dia yang selalu menyemangati belajarku saat aku mulai bosan membaca ribuan kata dibuku matakuliahku.
Dia kekasihku yang menjadi guru pengetahuan umum buatku.
Tapi yang keluargaku tahu, dia kekasihku yang menjadi racun pembuat bodoh isi otakku.
***
Hari yang menyenangkan tapi juga tidak dapat dipungkiri kalau itu sangat menyakitkan.
Siapa yang tahu hari itu adalah hari terakhir kami untuk hang out bersama ..
Setelah itu kekasihku sakit dan hilang begitu saja dari hari – hari ku.
Hingga saat ini .. semua suka cita yang selalu aku rasakan disetiap ada waktu kosong dalam hari-hariku berubah menjadi duka cita yang menyakitkan ..
Dan ini membuat aku benci akan kesendirian ..
Membuat aku benci dengan adanya waktu luang ..
Dan membuat aku benci karena hidup tanpa kekasihku ..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H