Hari ini tanggal 25 Desember 2020 yang diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Untuk perayaan itu Bupati kami mengadakan upacara untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan ini.
Setiap OPD wajib mengirimkan 5 orang stafnya untuk mengikuti upacara tersebut, begitulah inti dari surat yang kemarin di terima oleh bidang sekretariat.Â
Begitu mendapatkan surat tersebut, kasubag kepegawaian langsung menulis 5 nama yg musti ikutan upacara peringatan, namaku termasuk didalamnya.
Bukannya keberatan untuk mengikuti upacara tersebut, tapi saat ini aku masih mengikuti diklat secara virtual sampai tanggal 2 desember nanti.
Maka aku langsung mengingatkan kasubag kepegawaian bahwa aku tidak bisa ikut upacara dikarenakan kamera harus on saat diklat. Lucu kan kalau akuikut diklat ditengah-tengah upacara bendera.
Karna alasan itu akhirnya namaku diganti dengan bapak kepala seksi di kantor.
Bicara tentang guru, aku masih ingat dengan pengorbanan mereka dalam mendidikku dari awal aku sekolah di paud hingga aku kuliah dan akhirnya bisa menjadi seseorang yang bisa memberikan sesuatu buat negara ini.
Aku nggak mau dibilang berguna bagi nusa dan bangsa, karena bagiku kata-kata itu terlalu dalam maknanya. Biarlah aku anggap bahwa diriku ikut memberikan sedikit usaha buat negara dengan imbalan gaji bulanan.
Selain guru-guru di akademik tersebut ada yang lebih berjasa dalam hidupku. Orang ini Maha Guru buatku. Siapakah orang ini?
Dialah almarhum mamaku. Orang yang pertama kali mendidikku semenjak aku hidup di dunia ini. Didikannya memang sederhana, tapi dari didikannya ini membawaku menjadi orang yang berkelakuan baik, memiliki hati yang positif.Â