Mohon tunggu...
Yusnidar 0913
Yusnidar 0913 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas islam negeri sumatera utara

Penulis dan Pengamat Sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemeriahan Festival Anak Sholeh dan Kreasi Anak Bangsa di Desa Perkotaan: Ajang Prestasi dan Kreativitas Islami

25 September 2024   22:46 Diperbarui: 25 September 2024   22:52 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suasana Desa Perkotaan, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, pada tanggal 24-25 Juli 2023 berubah menjadi penuh semangat dan keceriaan. Kelompok KKN 130 Langkat, yang dipimpin oleh Hizri Al-Husein, sukses menggelar acara yang ditunggu-tunggu oleh warga desa, yaitu Festival Anak Sholeh dan Kreasi Anak Bangsa. Acara ini menjadi bukti nyata bagaimana kreativitas dan kecintaan terhadap agama dapat disatukan dalam sebuah festival yang inspiratif dan penuh makna.

Festival ini menjadi wadah bagi anak-anak Desa Perkotaan untuk menunjukkan kemampuan mereka, baik dalam bidang keagamaan maupun seni. Berbagai lomba menarik seperti hafalan surah pendek, adzan subuh, mewarnai, fashion show busana muslim, hingga pop solo religi, dirancang khusus untuk mengembangkan potensi anak-anak. Mereka tidak hanya diajak untuk belajar lebih dalam mengenai agama Islam, tetapi juga diberi ruang untuk mengekspresikan diri secara kreatif.

Persiapan festival ini sudah dirancang dengan matang oleh kelompok KKN 130, bekerja sama dengan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), yang berperan penting dalam mendukung kompetisi-kompetisi keagamaan. Melalui kolaborasi ini, acara yang menggabungkan unsur pendidikan agama dan kreativitas berhasil menarik perhatian seluruh warga desa. Antusiasme tidak hanya datang dari para peserta yang berjumlah 90 anak, tetapi juga dari orang tua, tokoh masyarakat, dan aparat desa yang turut serta mendukung acara ini.

Pada hari pertama, festival dibuka dengan meriah oleh sambutan dari Hizri Al-Husein selaku Ketua Kelompok KKN 130, serta Kepala Desa Perkotaan yang secara resmi membuka acara. Suasana semakin semarak ketika perlombaan mewarnai dimulai, di mana anak-anak menunjukkan kreativitas mereka dalam menggambar tema-tema Islami. Tak kalah seru, lomba hafalan surah pendek dan adzan subuh menantang para peserta untuk menampilkan yang terbaik dalam pengetahuan agama mereka.

Malam harinya, panggung utama disulap menjadi tempat ajang *fashion show busana muslim, di mana anak-anak tampil dengan percaya diri dalam balutan pakaian yang modis dan Islami. Kehebohan penonton yang terdiri dari para orang tua dan warga desa menambah semarak suasana. Tawa dan sorak sorai memenuhi udara, menciptakan momen kebersamaan yang hangat.

Keesokan harinya, festival dilanjutkan dengan perlombaan cerdas cermat Islami, yang menguji pengetahuan agama para peserta. Setiap kelompok berusaha menjawab pertanyaan dengan cepat dan tepat, menunjukkan semangat kompetitif mereka. Setelah istirahat siang, lomba pop solo religi menjadi sorotan utama. Anak-anak bernyanyi dengan penuh penghayatan, membawakan lagu-lagu religi dengan suara yang merdu.

Puncak festival terjadi pada malam anugerah, di mana para pemenang dari setiap lomba diumumkan dan menerima penghargaan mereka. Keceriaan terpancar dari wajah anak-anak yang berhasil memenangkan kompetisi, dan dukungan penuh dari orang tua membuat suasana semakin haru. Malam itu juga menjadi momen perpisahan bagi kelompok KKN 130 dengan warga Desa Perkotaan. Masyarakat memberikan apresiasi yang luar biasa kepada para mahasiswa yang telah menginisiasi dan menjalankan acara yang berkesan ini.

Meskipun beberapa kendala teknis seperti jadwal yang sedikit molor dan masalah pada sound system sempat terjadi, secara keseluruhan festival ini berjalan dengan lancar. Keberhasilan acara ini tidak terlepas dari partisipasi aktif berbagai pihak, termasuk BKPRMI dan aparat desa. Festival ini diharapkan dapat menjadi acara tahunan yang terus memupuk semangat religius dan kreativitas anak-anak di Desa Perkotaan.

Festival Anak Sholeh dan Kreasi Anak Bangsa bukan hanya sekadar perlombaan, tetapi juga menjadi ajang pembentukan karakter Islami yang kuat bagi generasi muda. Acara ini mengajarkan anak-anak bahwa menjadi cerdas dalam agama dan kreatif dalam berkarya adalah kombinasi yang hebat untuk membentuk masa depan yang lebih baik. Semoga acara ini terus berlanjut, menjadi wadah bagi anak-anak desa untuk berkembang dan menginspirasi banyak pihak.

Malam Anugerah Festival Anak Bangsa  (dokpri)
Malam Anugerah Festival Anak Bangsa  (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun