stunting, sebuah isu gizi kronis yang menjadi ancaman bagi masa depan generasi muda Indonesia. Berkolaborasi dengan tim Posyandu setempat yang dipimpin oleh bidan Ibu Sari dan rekannya, Ibu Wanda, mereka menciptakan sinergi kreatif yang diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pemenuhan gizi bagi anak-anak.Â
Langkat - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) mengambil peran penting dalam misi nasional untuk mencegahKegiatan stunting dilaksanakan di PUSKESMAS Desa Perkotaan, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat (5,6,8/08/24)Kegiatan ini dimulai dengan kerjasama yang solid antara mahasiswa KKN dan tim Posyandu, yang bertujuan untuk memberikan dampak nyata terhadap kesadaran gizi masyarakat.Â
Dalam upaya tersebut, kelompok KKN 130 tidak hanya membagikan makanan bergizi seperti bubur kacang hijau dan susu kedelai kepada anak-anak desa, tetapi juga memberikan edukasi kepada para ibu mengenai pentingnya nutrisi yang baik. Makanan-makanan ini dipilih secara khusus karena kandungan nutrisinya yang tinggi, yang berpotensi mengurangi risiko stunting pada anak-anak.
Mahasiswa KKN berperan lebih dari sekadar distributor makanan. Mereka menjadi penggerak dan inspirator, menyampaikan informasi mengenai pentingnya gizi seimbang dengan cara yang interaktif dan menarik. Kehadiran mereka memberikan semangat baru dan inovasi dalam setiap sesi posyandu, yang diharapkan dapat menggugah kesadaran para ibu untuk lebih memperhatikan asupan gizi anak-anak mereka.
Melalui edukasi gizi ini, para mahasiswa juga berupaya memberikan contoh makanan bergizi yang mudah diakses dan diolah, dengan harapan para ibu akan lebih termotivasi untuk memberikan asupan yang lebih baik bagi anak-anak mereka. Edukasi ini dilakukan dengan pendekatan yang menyenangkan dan mudah dipahami, memastikan bahwa setiap peserta dapat dengan mudah menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari.
Selain edukasi gizi, kelompok KKN 130 juga mengadakan sesi pembinaan mengenai kesehatan bayi dan balita, di mana para ibu didorong untuk rutin memantau pertumbuhan dan perkembangan anak-anak mereka. Dengan memberikan pembinaan ini, diharapkan setiap anak di Desa Perkotaan mendapatkan perhatian khusus dalam pemenuhan gizi dan kesehatan mereka.
Kenapa kegiatan ini begitu penting? Stunting adalah masalah yang bukan hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga masa depan bangsa. Anak-anak yang mengalami stunting cenderung menghadapi tantangan dalam perkembangan fisik dan kognitif, yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan. Oleh karena itu, upaya pencegahan stunting ini diharapkan dapat menjadi model yang dapat diadopsi oleh desa-desa lain.
Mahasiswa KKN 130 berharap bahwa partisipasi aktif mereka dalam kegiatan posyandu ini dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pencegahan stunting. Dengan semangat kolaborasi dan kesadaran yang tinggi, Desa Perkotaan bergerak bersama menuju masa depan yang lebih cerah. Upaya ini menunjukkan bahwa dengan sinergi antara mahasiswa, tenaga kesehatan, dan masyarakat, kita bisa menciptakan generasi emas yang sehat dan berdaya saing. Mari bersama-sama kita bangun Indonesia yang lebih baik, dimulai dari desa kita tercinta! (Yusnidar)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H