Mohon tunggu...
Yusnia Tuti Setyowati
Yusnia Tuti Setyowati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen - IPB University

Sedang belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

REMAJA SIAGA: Edukasi Kesehatan Reproduksi, Perencanaan Berkeluarga, dan Bahaya Stunting sebagai Optimalisasi Kesiapan Menikah pada Remaja Akhir

15 Januari 2025   02:15 Diperbarui: 15 Januari 2025   02:15 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kegiatan Remaja Siaga (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Program pengabdian kepada masyarakat bertajuk "REMAJA SIAGA: Edukasi Kesehatan Reproduksi, Perencanaan Berkeluarga, dan Bahaya Stunting sebagai Optimalisasi Kesiapan Menikah pada Remaja Akhir" sukses diselenggarakan oleh mahasiswa Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, IPB University pada mata kuliah Capstones yang bekerja sama dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bogor. Program ini berlangsung selama tiga sesi, mulai dari 30 Mei hingga 5 Juni 2024, bertempat di Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

Program ini dirancang untuk meningkatkan kesiapan remaja akhir dalam menghadapi pernikahan melalui edukasi tiga topik utama, yaitu kesehatan reproduksi, kesiapan menikah, dan bahaya stunting serta pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak. Sebanyak 15 peserta remaja akhir di Kelurahan Sempur berpartisipasi dalam program ini. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai kesiapan fisik, mental, sosial, dan intelektual sebelum menikah, serta untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya perencanaan berkeluarga yang matang. 

Sesi pertama yang berlangsung pada 30 Mei 2024 membahas pentingnya menjaga kesehatan reproduksi baik pada laki-laki maupun perempuan, termasuk risiko seks pranikah, HIV/AIDS, dan NAPZA. Pada sesi kedua yang digelar 1 Juni 2024, peserta mendapatkan pemahaman tentang 10 dimensi kesiapan menikah dan pengenalan aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (ELSIMIL). Sesi terakhir pada 5 Juni 2024 difokuskan pada bahaya stunting dan pentingnya menjaga 1000 HPK anak sebagai upaya pencegahan generasi pendek.

Hasil program menunjukkan dampak signifikan terhadap peningkatan pengetahuan peserta. Berdasarkan evaluasi pre-test dan post-test, nilai rata-rata pada tiga sesi edukasi meningkat secara signifikan. Pada sesi kesehatan reproduksi, nilai rata-rata meningkat dari 53,33 menjadi 78. Sesi kesiapan menikah mencatat peningkatan dari 50 menjadi 86, sedangkan pada sesi bahaya stunting dan pentingnya 1000 HPK anak, nilai rata-rata meningkat dari 56,67 menjadi 84,67. Sebanyak 86,7% peserta mencapai kategori pengetahuan tinggi pada sesi kesiapan menikah dan bahaya stunting. Selain itu, program ini juga berhasil mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian lebih, seperti rendahnya pengetahuan remaja terkait HIV/AIDS dan kesiapan finansial.

Menurut Lurah Sempur Bapak Andri Junizar, S.Sos., M. A., "Kerja sama antara mahasiswa dengan PIK-R Kelurahan Sempur ini diharapkan dapat meningkatkan potensi generasi muda terutama dalam pencegahan stunting yang saat ini menjadi fokus permasalahan di Bogor sendiri." Program ini didukung penuh oleh DPPKB Kota Bogor, Karang Taruna Lubuk Sipatahunan, dan PIK-R Serasi Kelurahan Sempur. Dukungan dari mitra menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun