Mohon tunggu...
Yusnia Agus Saputri
Yusnia Agus Saputri Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mom Blogger | Sarjana Pendidikan

Writer | Blogger | Traveller | Freelance Editor | Bianglala Hijrah | Awife and #youngmommy | Kelahiran Riau, 7 Agustus. Wanita berdarah Bugis yang memiliki banyak mimpi tentang berbagi. Saat ini menetap di Magelang, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak - Sajak Galau

2 Juni 2012   06:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:29 1416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

I.

Dulu.. Seandainya semua dapat ku tahan,

Sebelum waktu mempertemukan dua asa yang berbeda
Namun ternyata salah, waktu membiarkannya berjalan tanpa arah

Hingga ia harus terbentur pada satu kenyataan

Jika memang harus beranjak pergi secepat ini
Maka biarkan asa yang ada padaku yang menyingkir enyah dari semua ini.

II.

Warna....
Ya, aku masih ingat dengan beberapa warna yang sempat kumiliki

Kala rasa itu bertengger dengan indah pada relung jiwa yang kini rapuh
Namun,  warna itu hanya sesaat.

Dan kini hanya kelam, aku hanya berdiam menanti gelap dalam hening bisu nuraniku, walau ada sisi lain yang memekik untuk terus memberontak pada keadaan yang tak memihaknya.

Sudah... Kuakhiri sudah, cukupkan warna itu berhenti pada satu warna ini.

Gelap, biarkan aku yang terus berada dalam diam kehampaan ini. Terselubung pada kesakitan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun