Mohon tunggu...
Yusni Abdurrahman
Yusni Abdurrahman Mohon Tunggu... -

melihat, membaca, berfikir, menulis.\r\n\r\nkhoirunnas anfauhum linnas.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Analysis Pilkada Jabar 1 (Elektabilitas Parpol Si Biru, Merah, dan Putih)

18 Februari 2013   04:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:07 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pilkada Jawa-Barat yang akan berlangsung tanggal 24 Februari 2013, menggambarkan peta kekuatan masing-masing calon Gubernur di lihat dari Elektabilitas Parpol tersebut bekerja. parpol yang selalu di ekspose di media massa saat ini adalah partai Demokrat, PKS, Golkar, dan PDIP.dari ke 3 Parpol tersebut yang sedang naik Elektabilitasnya adalah PDIP, dimana parpol ini mempunyai salah satu kader yang unik,fenomenal dan terkenal dengan gaya nya yang Blusukan, beliau  adalah Pak jokowi.

Dimana pak Jokowi berhasil merebut hati warga Jakarta dalam Pilkada DKI Jakarta, otomatis dengan kinerja beliau yang selalu blusukan ke kampung-kampung daerah kumuh perkotaan Jakarta, rakyat turut bersimpati dengan Beliau, sehingga Pamor Elektabilitas PDIP merangsek Naik dan berhasil menguasai kursi Gubernur DKI Jakarta. Dilihat dari kinerja PDIP yang bagus tersebut maka PDIP menyusun strategi Politik dengan mencalonkan Bu rieke yang dikenal dengan nama Oneng dalam salah satu sinetron. Tapi sekarang sudah jauh sepertinya dari icon Oneng, bu rieke sekarang menjabat di DPR sebagai Anggota Dewan dari Partai banteng merah.

Apakah Bu rieke bisa se sukses Pak Jokowi nanti di medan Politik Jawa barat, bisa kita saksikan bagaimana, konsep dan strategi berpolitik dari bu rieke yang mengikuti gaya blusukan pak jokowi. Tetapi agak sedikit berbeda, bu rieke lebih memilih menjadi wadah penampung aspirasi dari kaum hawa. Politik dan berkampanye ke posyandu,pasar, pedagang kelontong dan berbagai tempat lainnya. Bu rieke dilihat dari sisi Politik nya seperti nya masih kurang, terlihat dari bagaimana beliau di adu debat oleh salah satu pasangan calon Gubernur, bu rieke selalu mengkritik kebijakan yang sedang berjalan dan belum teratasi. Seharus nya bu rieke memberi solusi dan cara untuk menyelesaikan permasalahan. Jadi lengkap ada kritik juga ada solusi.

Lain hal nya dengan partai Demokrat yang menyusun strategi Politikikut menjadi Koalisi dengan Incumbent Pak Dede Yusuf, dari PAN. Dimana PAN ini adalah besan dari Pak SBY, yaitu Pak Hatta radjasa. Demokrat yang sedang turun drastis Elektabilitasnya di mata masyarakat dikarenakan ulah dari kader-kader nya yang ada tersangkut kasus korupsi. bahkan bisa melibatkan seorang Menteri Pemuda dan Olahraga, disusul dengan kader nya yang sekarang sudah ditahan karena kasus Mega Proyek Hambalang, ditambah lagi kasus Sprindik.

Lengkap sudah penderitaan dari Partai penguasa saat ini, ibarat pepatah sudah jatuh tertimpa tangga.Dengan keadaan partai yang demikian, maka pak SBY selaku ketua DPP partai dan Majelis Tinggi Partai langsung mengadakan pertemuan seluruh kader di kediaman beliau.Untuk membahas dan menandatangani fakta Integritas bagi seluruh kader Partai Demokrat. Yang saya pertanyakan adalah, apakah bisa menjadi Pendukung Incumbent di Pilkada Jawa barat nanti. setelah track record nya bermasalah. Biar waktu yang menentukan.

Ada lagi Partai politik yang terkenal dengan militansi kader-kadernya, itu dimiliki oleh Partai berlambang bulan sabit terbelah dengan background ka’bah. Yang di isi oleh para ustadz dan uztadzah ketika berkampanye Politik, partai ini juga solid dan sangat kuat di daerah-daerah selalu memenangi Pemilu pemilihan kepala daerah. Tapi tetap tersandung juga kasus Korupsi di dalam nya, yang baru-baru ini PKS tersandung kasus suap daging Impor yang melibatkan Presiden partai yaitu bapak LHI. Memang mereka juga manusia dan bukan malaikat di dalamnya, bisa juga tergoda oleh rayuan dan bujukan-bujukan ke duniawian.

Tetapi masih banyak kader-kader yang konsisten dan tetap menjaga syariat islam di dalamnya. Itulah PKS di Pilkada Jawa barat ini mengusung incumbent untuk bertarung lagi memimpin rakyat Jawa barat. Tapi baru-baru ini incumbent mengandeng seorang tokoh, sutradara dan artis dunia per filman seperti bapak H.Dedi mizwar. Kenapa bukan salah-satu Tokoh Politik di DPR yang di gandeng PKS, hanya Kubu PKS yang tahu jawaban itu. Dilihat dari kasus belakangan ini seperti masyarakat masih bisa menego apakah akan yakin suara nya untuk partai islam tersebut.

Mari kita saksikan siapa yang menang antara pertarungan dari 3 Partai politik tersebut, si MERAH, BIRU, dan PUTIH. Pada tanggal 24 Februari 2014. Anda warga jawa-barat yang menentukan Nasib Jawa barat 5 tahun ke depan...!! tentukan Pilihan anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun