Hari ini hari berduka, satu lagi sastrawan yang juga panutan di bidang literasi yang meninggal dunia adalah Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono. Karyanya sangat fenomenal, ditulis dari hal-hal sederhana sarat makna kehidupan dan sangat menginspirasi.
Jika gajah mati meninggalkan gading, sang sastrawan meninggalkan banyak karya.
Berbicara karya, tiap orang akan berbeda-beda. Ada seorang Ibu, yang mungkin namanya tidak dikenal banyak orang, kalau kita ketik namanya di pencarian google gak bakalan ada. Tapi luar biasa mengajarkan adab kepada anak-anaknya, mendoakan di setiap sholatnya hingga menjadikannya hafidz hafidzah dan mengantarkannya kepada kesuksesan.Â
Ada juga seorang istri yang setiap hari melakukan tirakat, tak pernah putus amalan sunnahnya. Puasa, dhuha dan tahajudnya. Tak sehari pun ia tinggalkan. Berdoa memohon dibukakan pintu rezeki suaminya, diberikan kesehatan dan dilindungi keluarganya. Rumah selalu bersih, tiap pagi makanan sudah tersedia. Ia berikan persembahan terbaik yang ada pada dirinya. Meskipun hanya di rumah, tidak bekerja tetapi ia berkarya di sisi yang lainnya.
Ada seorang suami yang penghasilan pas-pasan, berusaha memenuhi kebutuhan keluarganya. Walaupan capek, lelah tapi tetap semangat untuk mencari rezeki yang halal. Selalu bersyukur dan menyisihkan uang hasil pekerjaannya untuk bersedekah. Meskipun kondisinya masih sangat kekurangan.
Suami atau istri yang ikhlas menerima pasangannya dan bersabar terhadap ujian yang Allah berikan. Berlatih menahan amarah, dan berusaha sebaik mungkin menjadi hamba terbaik.Â
Ada banyak karya kebaikan lainnya. Yang bisa dimaksimalkan dalam diri kita. Kelihatannya sederhana, tapi mampu menggetarkan langit. Istiqomah dengan berkata baik, tidak menyakiti orang lain, tidak membalas keburukan dengan keburukan yang sama, dan masih banyak yang lainnya.Â
Selamat berkarya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H