Mohon tunggu...
Yusna MegawatiUtari
Yusna MegawatiUtari Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Daur Ulang Ampas Kopi Menjadi Biobriket yang Ramah Lingkungan

20 Mei 2024   23:18 Diperbarui: 21 Mei 2024   00:04 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bandung, 20 Mei 2024 – Inovasi dalam pemanfaatan limbah kini semakin berkembang di Indonesia. Salah satu terobosan terbaru adalah mendaur ulang ampas kopi menjadi biobriket yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. 

Melalui kegiatan  pelatihan yang diselenggarakan oleh sekelompok mahasiswa dari PPG Prajabatan UPI yang bekerja sama dengan beberapa kafe local di Gegerkalong dan Ibu-Ibu kader PKK di daerah RW 03 Gegerkalong guna mengurangi limbah ampas kopi dan memberikan edukasi kepada warga setempat mengenai salah satu energi alternatif yang ramah lingkungan dan terbuat dari ampas kopi. 

Tingginya peminat kopi di daerah Gegerkalong menghasilkan limbah ampas kopi dalam jumlah yang besar. Selama ini, ampas kopi sering kali berakhir di tempat pembuangan sampah. Ternyata ampas kopi bisa diolah menjadi biobriket yang dapat digunakan sebagai bahan baku alternatif yang ramah lingkungan. 

Proses pembuatan biobriket dari ampas kopi cukup sederhana namun efektif. Ampas kopi dari berbagai kafe di daerah gegerkalong dikumpulkan kemudian dikeringkan. 

Setelah itu, ampas kopi yang telah kering disangrai sampai berubah warna menjadi  hitam dan dicampurkan dengan bahan perekat alami, seperti tepung kanji. Campuran ini kemudian dipadatkan dan dicetak menjadi briket menggunakan alat sederhana yang terbuat dari pipa paralon. Proses ini menghasilkan biobriket yang siap digunakan sebagai bahan bakar.

Penggunaan biobriket dari ampas kopi memiliki banyak manfaat. Pertama, membantu mengurangi volume limbah dan tekanan pada tempat pembuangan sampah. 

Kedua, biobriket adalah sumber energi yang lebih bersih dibandingkan dengan kayu bakar, karena menghasilkan emisi yang lebih rendah saat dibakar  Ketiga, dapat menciptakan peluang ekonomi baru bagi warga sekitar dalam memproduksi dan mendistribusikan biobriket.

Pelatihan yang diselenggarakan oleh mahasiswa PPG Prajabatan UPI mendapatkan dukungan dari Lurah dan RW setempat. Menurutnya, kegiatan pelatihan ini merupakan sebuah langkah positif dalam upaya pengelolaan limbah dan pemenuhan kebutuhan energi yang lebih ramah lingkungan.

Warga RW 03 Gegerkalong juga memberikan respon positif terhadap pelatihan bioberiket dari ampas kopi. “Pelatihan ini adalah solusi yang sangat baik. Selain memberikan edukasi kepada kami (selaku warga setempat), juga dapat membantu lingkungan dalam mengurangi limbah.” Kata Susi, seorang warga RW 03 Gegerkalong yang telah mengikuti kegiatan pelatihan pembuatan biobriket dari ampas kopi.

“Dengan diadakannya pelatihan membuat biobriket dari ampas kopi ini diharapkan dapat menginspirasi, mengedukasi, dan memberikan peluang ekonomi bagi warga setempat.” Ucap Imron selaku ketua kelompok dari mahasiswa PPG Prajabatan UPI.

Mendaur ulang ampas kopi menjadi biobriket hanyalah salah satu langkah kecil, namun berdampak besar dalam upaya menjaga bumi kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun