Mohon tunggu...
Yusmin Muin
Yusmin Muin Mohon Tunggu... Lainnya - PNS

Sangat suka berliterasi dengan berselancar di dunia maya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ada Apa dengan Hening Cipta?

17 Agustus 2022   17:30 Diperbarui: 17 April 2024   09:00 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

'Hening cipta' merupakan suatu frasa yang sudah tidak asing bagi setiap orang. Setidaknya orang mendengarnya saat dilaksanakan upacara atau apel pagi pada upacara kedinasan kantor pemerintahan. Moment 'hening cipta' dilakukan saat master of ceremony membacakannya lalu sesaat kemudian pembina upacara memerintahkan seluruh peserta upacara untuk melakukannya sesuai instruksi pembina upacara. Dengan spontan peserta upacara pun melakukan aktivitas dimaksud yang  sering ditandai dengan menundukkan kepala dalam keadaan siap bahkan saat hening cipta sembari diiringi musik yang punya relevansi dengannya.

Ada apa di hening cipta?

Terinpirasi dengan frase 'hening cipta' itu, Penulis mencoba ingin mengurai subtstansi yang ada pada 'hening cipta' itu. Secara leksikal kata tersebut merupakan gabungan dua kata 'hening' dan 'cipta' sehingga terbentuk sebuah frase hening cipta. Berdasarkan penelusuran penulis pada Kamus Bahasa Indonesia digital, hening cipta berarti bertafakkur dan bersemedi. Sedangkan secara terminologis, mengheningkan cipta merupakan suatu bentuk kegiatan yang bertujuan untuk mengenang orang-orang yang telah gugur, seperti pahlawan sejarah. Mengheningkan cipta dilakukan dengan cara berdoa atau berdiam atau merenung diri sambil menundukkan kepala untuk sejenak.

Berdasarkan pengertian tersebut sebelumnya, dapat dipahami bahwa proses atau kegiatan mengheningkan cipta itu tidak hanya sebatas menciptakan suasana keheningan di kala aktivitas menundukkan kepala tanpa adanya aktivitas lainnya yang menyertainya alias hampa. Telah disebutkan bahwa dalam berhening cipta itu ada proses tafakkur, mengenang orang-orang terdahulu yang berpengaruh secara historis dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Olehnya itu dapat dipahami bahwa aktivitas lain yang menyertai 'hening cipta' itu adalah para peserta melakukan sesuatu hal positif dan produktif. Hal positif yang semestinya dilakukan agar punya nilai produktif menurut Penulis yaitu mendoakan mereka di kala suasana hening diciptakan dalam upacara.

Jadi kesimpulannya bagi penulis adalah bahwa hening cipta itu bukan hanya sekedar menundukkan kepala lalu berupaya menciptakan suasana hening ataupun juga hanya sekedar mengenang, akan tetapi lebih daripada hal itu yaitu menciptakan suasana hening dan keteduhan qalbu seraya mendoakan para pahlawan pendahulu yang telah berjasa bagi perjuangan bangsa Indonesia sehingga Indonesia memperoleh kemerdekaannya dari para penjajah.

 

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta, 2008; hal. 536

https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=hening+cipta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun