Dalam rangka mengenang sosok Guru Besar sekaligus Sastrawan Indonesia, yakni Prof. Budi Darma, M.A, pH.D., Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya (FBS UNESA) menggelar Simposium Nasional: Menuju Teori Sastra “Dunia Jungkir Balik Budi Darma” pada 14 September 2021 yang lalu.
Sosok Prof. Budi Darma, M.A, pH.D. adalah sosok yang memiliki kepribadian santun, rendah hati, cerdas, tegas, dan sangat terbuka untuk membagikan ilmu dengan sesama. Hal ini disampaikan oleh beberapa orang yang pernah mendapatkan kesempatan untuk mengenal beliau lebih dekat. Beliau adalah seorang pengajar yang humanis; tidak hanya memberikan ilmu, melainkan juga mengajarkan karakter. Kepergian sosok Pak Budi Darma memberikan kesan mendalam bagi saya dan tentunya bagi keluarga besar UNESA dan dunia Sastra Indonesia.
Dalam sepak terjangnya di dunia Sastra, Pak Budi Darma telah melahirkan banyak karya - karya hebat. Beberapa karyanya yang sangat terkenal yakni Orang-Orang Bloomington (1980), Olenka (1983), Radius (1988), dan masih banyak lagi. Sumbangsih beliau dalam bidang kesusastraan pun tidak usah diragukan lagi. Siapa sih yang tidak mengetahui betapa hebatnya seorang Pak Budi Darma? rentetan penghargaan sudah beliau peroleh, baik itu di kancah nasional maupun internasional. Mengutip dari seleb.tempo.co, penghargaan yang diperoleh Pak Budi Darma di bidang kesusastraan yaitu sebagai berikut:
Hadiah Pertama Sayembara Mengarang Naskah Roman Dewan Kesenian Jakarta atas novelnya Olenka pada 1980
Penghargaan dari Dewan Kesenian Jakarta atas novel Olenka sebagai novel terbaik pada 1983
Penghargaan Sea Write Award dari pemerintah Thailand atas karyanya yang berjudul Orang-Orang Bloomington pada 1984
Penghargaan Anugerah Seni dari pemerintah Indonesia pada 1993
Penghargaan dari Kompas atas cerpen Derabat sebagai cerpen terbaik pada 1999.
Simposium Nasional yang diselenggarakan oleh FBS UNESA beberapa hari yang lalu, guna mengenang sosok Pak Budi Darma dengan karya-karyanya. Simposium Nasional yang bertajuk Menuju Teori Sastra “Dunia Jungkir Balik Budi Darma” terbagi menjadi 4 sesi: setiap sesi diisi oleh 4 narasumber yang sudah ahli dalam bidang Sastra. Tentunya, Simposium Nasional ini sangat profitabel, banyak wawasan yang dapat saya dapat mengenai Sastra dan sosok pak Budi Darma dalam mengikuti Simposium Nasional kali ini.
Sesi pertama Simposium Nasional tersebut dihadiri oleh Faruk H.T., Dr. Seno Gumira Ajidarma. S.Sn., M,Hum., Okky Puspa Madasari, dan Suyatno. Sedangkan sesi kedua dihadiri oleh Akmal Nasery Basral, M. Shoim Anwar, Triyanto Triwikromo, dan Tengsoe Tjahjono. Kemudian, sesi ketiga dihadiri oleh Wahyudi Siswanto, Nurinwa Ki S. Hendrowinoto, Eka Budianta, dan Much. Khoiri. Selanjutnya, sesi keempat dihadiri oleh Tommy F. Awuy, Hafiz Rancajale, I Wayan Kun Adnyana, dan Djuli Djati Prambudi. Mereka semua adalah pakar dan sastrawan kondang di negeri ini.