Mohon tunggu...
Yusa Maliki Santoro
Yusa Maliki Santoro Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Saya adalah seorang Mahasiswa

Communication Student

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Positif dan Negatif Big Bad Wolf

11 Maret 2019   21:47 Diperbarui: 11 Maret 2019   22:00 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

JAKARTA -- Acara BBW atau bisa disebut dengan Big Bad Wolf merupakan suatu pameran buku yang diselenggarakan setiap tahunnya. Pada tahun ini, acara Big Bad Wolf diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang Selatan. Pada tahun ini, acara  Big Bad Wolf sudah dimulai pada tanggal 1 Maret 2019 hingga 11 Maret 2019. Jam operasional Big Bad Wolf  pada tahun ini juga sudah diperpanjang hingga 24 Jam. Tahun lalu, acara BBW tidak hanya diselenggarakan di Jakarta saja, namun juga di Bandung, Surabaya, Medan. Tahun ini, akan ada penambahan kota agara setiap kota di Indonesia juga bisa merasakan keseruan berbelanja buku-buku di BBW.

Buku-buku yang ditawarkan di BBW mayoritas adalah buku-buku bahasa inggris. Namun, tak jarang juga buku bahasa Indonesia juga ditawarkan dalam acara BBW ini. Harga buku-buku yang ditawarkan dalam acara bbw ini juga sangat murah dibandingkan dengan toko buku konvensional. Di toko buku konvensional, buku-buku import berbahasa inggris yang dijual berkisar antara 200ribu -- 400ribu. Namun, di dalam acara ini, buku-buku yang ditawarkan terbilang terjangkau, mulai dari 70ribu -- 100ribu. "Buku-buku yang ada di BBW ini sih emang lebih murah dibandingkan dengan toko buku konvensional. Karena biasanya buku-buku import kalo sudah masuk ke toko buku konvensional memang lebih mahal. Itulah mengapa banyak orang yang datang ke BBW ini untuk membeli buku-buku import dengan harga yang terjangkau" ujar Alya Tazkiya (19).

Dengan adanya acara BBW ini, banyak juga yang berpendapat bahwa event ini dapat menambah minat baca masyarakat Indonesia. "Acara BBW itu efektif untuk menambah minat baca masyarakat Indonesia yang katanya minat baca masyarakat Indonesia itu kurang. Justru dengan adanya acara ini, masyarakat Indonesia dapat memotivasi untuk minat baca karena buku yang ditawarkan murah-murah. Setiap tahun juga pengunjung yang datang ke acara BBW ini juga bertambah. Ini menandakan bahwa dengan adanya acara ini, minat baca masyarakat Indonesia dapat menjadi bertambah dan meningkat" ujar Alya. Namun, hal ini berbanding terbalik dengan pendapat Sekar Kusuma Rani (19).

"Menurut saya, secara keseluruhan, acara BBW ini tidak terlalu efektif untuk menarik minat baca masyarakat Indonesia. Kenapa? Karena buku-buku yang disediakan oleh event BBW mayoritas adalah buku-buku berbahasa inggris. Jadi, pengunjung yang datang ke acara BBW ini mayoritas sudah mengerti bahasa inggris. Namun, di acara BBW ini ada juga yang menjual buku bahasa indonesia, cuman bukunya lebih sedikit dibandingkan dengan buku import. Buku bahasa indonesia tuh di acara ini emang sepi. Yang paling ramai itu biasanya di buku anak-anak yang berbahasa inggris, lalu buku-buku fiksi dengan bahasa inggris, dan juga buku ajaib yang dihubungkan dengan gawai. Jadi, kalau dibilang dengan adanya acara BBW ini untuk menarik minat baca, menurut saya sih kurang yah. Tapi dengan adanya acara ini, setidaknya sebagai salah satu fasilitator untuk meningkatkan minat baca masyarakat kita, namun tidak meningkat secara signifikan".

Pelayanan yang diberikan di acara BBW ini juga mengalami peningkatan setiap tahunnya. "Kalau dulu sih bisa dibilang tidak rapih, ya. Antriannya cukup padat dengan kasir yang sedikit dan memakan waktu yang lama. Lalu, buku-buku yang ditampilkan juga sudah banyak yang habis dan tidak sesuai dengan informasi yang disampaikan" ujar Sekar.

Sama halnya dengan Sekar, Alya juga memberikan pendapatnya mengenai acara BBW pada tahun-tahun sebelumnya. "Antriannya tuh bener-bener panjang sekali dan tidak ada yang mengatur antrian tersebut sehingga antriannya menjadi berantakan. Namun, dari tahun ke tahun sih udah mengalami perubahan yah. Yang tadinya antri panjang, sekarang hanya sebentar saja karena kasirnya sudah banyak. Terus untuk masalah persediaan bukunya, sih. Masih tidak sesuai dengan apa yang diinformasikan. Kadang suka kalah cepat dengan orang-orang jasa titip sih. Jadi terkadang suka tidak kebagian buku yang diinginkan. Lalu, masih banyak orang yang mengembalikan bukunya tapi tidak disusun secara rapih kembali. Padahal sudah diberitahukan melalui gambar-gambar yang sudah ada bahwa kalau tidak jadi membeli, harus dikembalikan rapih lagi seperti semula. Lalu, untuk para karyawannya sendiri sudah melayani dengan baik, ramah, dan juga informatif dalam memberikan informasi mengenai buku-buku yang tersedia di BBW."

 Harapan untuk acara Big Bad Wolf untuk tahun yang mendatang adalah semoga persediaan buku yang ada di acara BBW lebih ditambahkan lagi, lalu ada komputer atau mesin pencari untuk memudahkan para pelanggan untuj menemukan buku yang mereka inginkan. Lalu, persediaan buku yang ada di acara BBW tidak hanya buku-buku yang bahasa Inggris saja, melainkan juga memperbanyak buku-buku bahasa Indonesia. Lalu, membedakan kasir antara pelanggan yang membeli buku banyak dengan yang buku sedikit. Sehingga, masyarakat yang membeli buku dengan jumlah sedikit tidak akan mengantri cukup lama untuk membayar buku yang ia inginkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun