Mohon tunggu...
Yusmadi Andrie
Yusmadi Andrie Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Traveler, Photographer, and Volunteer.

Penyuka travelling dan fotografi serta volunteering.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tiket Pertandingan, Calo Tiket, Simbiosis Parasitisme bagi Suporter

6 Maret 2023   10:00 Diperbarui: 6 Maret 2023   10:02 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pict by Rompi Pink @galerisuporterpsm (www.instagram.com/galerisuporterpsm/?hl=id)

Minggu, 5 Maret 2023. Menjelang tengah hari silih berganti kendaraan memasuki Kota Bandar Madani a.k.a Kota Parepare, kota yang terletak 153 Km dari Kota Makassar. 

Mereka beratribut warna merah, sesekali mereka bernyanyi dalam atau berteriak menyapa warga lokal Kota Parepare yang dibalas teriakan serupa dan senyuman. Sahut-sahutan kata ‘Ewako’ menjadi hal lumrah hari ini di Kota Parepare. 

Hari ini adalah hari perjamuan Kota Cinta, sebutan lain Kota Parepare, kepada siapa saja yang datang untuk menonton dan mendukung PSM Makassar melawan Persis Solo yanf digelar di Stadion Gelora BJ Habibie (GBH). 

Setelah melewati jembatan Sumpang Minangae, orang-orang dengan atribut merah atau supporter setia PSM Makassar tersebut menuju arah timur, dan singgah sejenak melakukan penukaran tiket sebelum menuju dan memenuhi GBH. Sepak mula akan dimulai tepat pukul 16.00 Wita.

Pict by Rompi Pink @galerisuporterpsm (www.instagram.com/galerisuporterpsm/?hl=id)
Pict by Rompi Pink @galerisuporterpsm (www.instagram.com/galerisuporterpsm/?hl=id)

Kedatangan supporter tersebut memiliki problematika masing-masing, ada yang sudah memiliki tiket, belum memiliki tiket, kendaraan mogok, ketinggalan kendaraan, hingga kehilangan syal. 

Yang sudah memiliki tiket kemudian menukar tiket di tempat penukaran yang tersedia, dan yang belum memiliki tiket melanjutkan perjalanan langsung ke Stadion GBH. Berharap mereka dapat membeli tiket pertandingan di sekitar Stadion GBH.

Inilah industri tanpa cerobong asap yang dimaksud Walikota Parepare Taufan Pawe, gelaran pertandingan sepakbola Liga 1 di Stadion GBH, juga menjadi penggerak ekonomi masyarakat Kota Parepare. 

Terjadi perputaran ekonomi yang tinggi antara supporter dengan warga lokal Parepare. Rumah makan dan café penuh, penginapan juga tingkat keterisiannya tinggi, transportasi umum banyak penumpang, serta parkir kendaraan yang jadi kebutuhan penting di sekitar Stadion GBH. 

Selain itu, ada juga calo yang memiliki dan menjual tiket pertandingan hari ini yang jauh dari harga yang ditetapkan oleh manajemen PSM Makassar.


Berdasarkan temuan dari akun Instagram @teman_suporter dalam postingannya (https://www.instagram.com/p/CpZf8_ipoEA/), calo menjual tiket VIP Utara dan Selatan dengan harga IDR 600.000, lebih tinggi 240% dari harga normal yang ditetapkan manajemen PSM Makassar (https://www.instagram.com/p/CpUTFPYpIBR/?hl=id/) yaitu IDR 250.000.

Untuk tiket tribun terbuka timur yang memiliki harga IDR 100.000 oleh calo dijual seharga IDR 250.000, dan tiket tribun terbuka utara dan selatan oleh calo dijual seharga IDR 150.000 yang harga normalnya IDR 60.000.


Walaupun tiket pertandingan PSM Makassar dapat diakses dengan mudah lewat aplikasi PSM Makassar dan website kiosTix, tapi penjualan tiket secara daring tersebut ludes dalam beberapa saat. Namun tiket dengan mudah dapat ditemukan dan dijual oleh calo di sekitar Stadion GBH ketika hari pertandingan. 

Praktik percaloan penjualan tiket tersebut akan merugikan PSM Makassar dan suporternya. Suporter akan mengeluarkan uang lebih banyak untuk memiliki tiket pertandingan PSM Makassar di Stadion GBH, selanjutnya melonjaknya harga tiket akan mengurangi animo supporter untuk menyaksikan pertandingan PSM Makassar secara langsung di Stadion GBH.

***

Scalping

scalping, dapat dilakukan dengan atau tanpa izin atau otorisasi dari promotor acara.

Praktik scalping atau percaloan tidak bisa dihilangkan dalam penjualan tiket pertandingan olahraga. Daniel Stuk dalam jurnal Ticket Scalping: Advocating For The Event Organiser, mengatakan bahwa scalping merupakan penjualan tiket suatu acara secara tidak sah dengan harga lebih tinggi dari harga asli tiket, dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan. Hal yang mendasari terjadinya praktik calo tiket adanya kebutuhan akan tiket yang jumlahnya terbatas dan memanfaatkan animo supporter atau penonton terhadap suatu acara. Maka para calo tiket ini membeli tiket dari penyelenggara dalam jumlah banyak dengan harga normal dan menjual Kembali dengan harga yang lebih tinggi kepada supporter atau penonton yang sangat membutuhkan tiket tersebut. Adanya praktik tersebut, salah satu faktornya adalah kurang ketatnya persyaratan dan pengawasan dari penyelenggara terhadap pemilik tiket sehingga tiket mudah dipindahtangankan.

Daniel Stuk melanjutkan bahwa praktik luas scalping, dapat dilakukan dengan atau tanpa izin atau otorisasi dari promotor acara. Dengan kata lain, praktik calo tiket ini bisa saja terjadi atas izin penyelenggara yang mengarahkan beberapa individu untuk menjual tiket secara langsung kepada mereka yang membutuhkan tiket tersebut. Disinilah individu-individu tersebut bisa menjadi calo tiket dengan menaikkan harga tiket untuk mendapatkan keuntungan. Hal ini akan merugikan penonton atau supporter secara ekonomi karena membeli tiket dengan harga lebih mahal.

Menurut Ammon dan Mulrooney dalam jurnalnya An Analysis Of Ticket Scalping Practices In Professional Sports, praktik calo tiket memberikan sisi positif bagi masyarakat karena dapat menyediakan tiket bagi masyarakat tanpa bersusah payah mengantri atau mengakses layanan penyedia tiket. Namun disisi lain, kehadiran calo tiket juga memberikan masalah karena menjual tiket dengan harga tinggi sehingga merugikan masyarakat karena harus membayar mahal, yang pada akhirnya menurunkan minat mereka untuk menghadiri acara tersebut, dan promotor tidak menyadari potensi keuntungan penuh mereka. Kemudian, kehadiran calo seringkali dapat mengganggu atau mengganggu penonton yang datang, sehingga menimbulkan kekhawatiran.

Langkah Antisipasi

hanya boleh membeli satu tiket dan harus disertai dengan tanda pengenal sehingga tiket tidak mudah dipindahtangankan.

Penjualan tiket pertandingan PSM Makassar melawan Persis Solo di Stadion GBH oleh beberapa calo dengan harga yang tinggi, menjadi pertimbangan supporter PSM Makassar apakah harus membeli tiket tersebut dengan harga mahal yang berarti pengeluaran mereka membengkak atau tidak membelinya dan memilih untuk melakukan nonton bareng di café dengan cukup mengeluarkan uang senilai IDR 30.000. Adanya pertimbangan seperti itu oleh suporter, maka akan mengurangi tingkat kehadiran supporter di setiap pertandingan PSM Makassar di Stadion GBH Parepare dan juag merugikan PSM Makassar sendiri karena kurangnya dukungan supporter.

Sebagai langkah antisipasi praktik scalping, manajemen PSM Makassar dapat menerapkan setiap orang hanya boleh membeli satu tiket dan harus disertai dengan tanda pengenal sehingga tiket tidak mudah dipindahtangankan. Ketika supporter akan memasuki stadion, mereka harus screening dan dicek terlebih dahulu apakah tiket yang mereka miliki sesuai dengan tanda pengenal mereka. Selanjutnya, manajemen PSM Makassar dapat menerapkan saran dari Courtney Benedetto dalam tulisannya di laman www.collegian.psu.edu, berupa manajemen PSM Makassar memfasilitasi penjualan-kembali tiket melalui website atau aplikasi PSM Makassar agar penjualan tiket dapat diatur, agar tiket dapat kembali dimiliki supporter.

Langkah antisipasi tersebut harus dibarengi oleh manajemen PSM Makassar dengan menyediakan alat yang memadai untuk mendukung proses screening dan pengecekan tiket tersebut untuk dan merekrut tenaga terampil untuk memfasilitasi penjualan-kembali tiket melalui website maupun aplikasi PSM Makassar.

Jangan sampai antusiasme dan animo supporter PSM Makassar hari ini dan kedepannya menjadi turun akibat susahnya mereka mengakses tiket pertandingan PSM Makassar, baik secara daring maupun keengganan membeli tiket dari para calo yang menjual tiket dengan harga mahal, ketika menyeleggarakan pertandingan kandang di Stadion GBH. Ini akan berdampak pada pemasukan PSM Makassar dan menjadi preseden buruk bagi supporter klub lawan untuk menonton tim kesayangannya Ketika berlaga di Stadion GBH Parepare.

Sudah saatnya PSM berbenah, bukan saja membenahi permasalahan tiket, tapi berbagai bidang pendukung guna memodernkan diri dengan merekrut tenaga terampil yang didukung fasilitas terbaik agar menjadi klub professional berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh Asian Football Confederation. Mengejewantahkan spirit dan makna ‘Ewako’ sebagai budaya pada setiap aktivitas PSM Makassar sebagai perusahaan dan klub sepakbola.

***

Setelah bersusah payah mendapatkan tiket dan bernyanyi sepanjang pertandingan, akhirnya sebuah kemenangan direngkuh PSM Makassar atas Persis Solo dengan skor 3-2. Kemenangan tersebut memperlebar jarak poin antara PSM Makassar, sebagai pemuncak klasemen Liga 1 2022/2023, sebanyak 10 poin dengan tim peringkat dibawahnya. Penonton meninggalkan stadion dengan perasaan senang, namun disisi lain ada supporter yang mengeluh bahwa mereka susah mengakses tiket PSM Makassar secara daring dan mahalnya tiket pada calo. Permasalahan tersebut juga pernah mereka temui Ketika PSM Makassar masih berlaga di Stadion Mattoangin Makassar, yang sekarang sudah dirubuhkan oleh pemerintah terkait tapi belum dibangun Kembali, bahkan kubangannya sudah merenggut tiga nyawa.

Pantai Mattirotasi dan Pasar Senggol semakin ramai oleh mereka supporter PSM Makassar yang melepas Lelah dan penat seteleh menyaksikan pertandingan melawan Persis Solo. Selanjutnya, mereka akan Kembali ke rumah untuk  memulai Kembali kesibukan yang tertunda.

Ewako!

Referensi

Ammon, R Jr. dan A. L. Mulrooney. 1997. An Analysis Of Ticket Scalping Practices In Professional Sports. The Society for the Study of the Legal Aspects of Sport and Physical Activity, 7(3), 1997, 181-187.

Daniel, S. 2011. Ticket Scalping: Advocating For The Event Organiser. Australian and New Zealand Sports Law Journal, 2011 6(1), 87-117.

https://www.collegian.psu.edu/opinion/editorials/editorial-a-change-to-penn-state-football-ticket-process-could-prevent-astronomical-prices-from-scalpers/article_19296e78-eb4e-11eb-9262-3fc7dfc0a593.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun