Mohon tunggu...
yuslisul pransiskasari
yuslisul pransiskasari Mohon Tunggu... -

mereka yang meLabeLi mereka yang hanya dapatkan dari sebatas LabeL yang diberikan. apa saLahnya kita juga menghargai? diri sendiri itu ya saya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rasaku, Teman

3 Juni 2012   13:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:26 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hy, teman? Dimana kamu berada?

Sejenak,

Mengangkat kepala,

mengedarkan pandangan,

menelisik keadaan,

Diam,

lalu berteriak

Diam lagi,

tertunduk lesu.

Mati.

Inspirasi, inspirasi, inspirasi, inspirasi, inspirasi,

Diam. Mati

Inikah diriku?

Puisi ini dibuat atas kepenatan yang mendalam saat merasakan kesepian tanpa ada kawan. Manusia memanglah makhluk sosial dimana masih membutuhkan orang lain. Hal sekecil apapun jika kita tidak mampu melakukannya sediri pastilah membutuhkan bantuan orang lain. Hargai keberadaan teman sebelum dia beranjak pergi. Hargai keberadaannya karna dengan begitu kita sama saja memanusiakan dia dan menghargai keberadaan kita karna menghargainya. Salam Gerrh! :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun