7 tahun yang lalu, pengalaman mempesona, pilihan akan tes perjuangan untuk dapat belajar dan berjuang di negeri Sakura, saya dapatkan.
Nama saya adalah Yusup Maulana, mahasiswa dari universitas Surya kencana Cianjur, info menarik terkait sebuah pengumuman, informasi akan adanya program belajar ke Jepang selama 2 tahun, nama program tersebut adalah "Go Japan"
Masashi Kishimoto adalah penulis anime yang saya kagumi "Naruto" adalah salah satu mahakaryanya, sebuah anime yang bercerita tentang Shinobi atau Ninja dengan perjuangan di setiap ceritanya, pemikiran akan khayalan bodoh pun saya jadikan alasan untuk berangkat ke negeri Sakura, "ingin pergi ke Jepang untuk membantu Naruto mengalahkan Madara" konyol bukan ?, tapi itulah awal mula Saya menyukai Jepang.
Google adalah guru terbaik untuk merekayasa penerjang sebuah pola pertanyaan, agar mendapatkan jawaban terbaik untuk si pengetes, rangkaian tes dilalui dengan baik, mulai dari satu tangga ke tangga yang lainnya sampai terlihatlah terbitnya matahari di Narita Jepang, "selamat tinggal, sampai jumpa kembali Tanah airku, doakan setiap nafas ini berfungsi hanya untuk kebaikan", doa dalam pemikiran jernih dalam hati yang tidak diketahui oleh siapapun.
Budaya, bahasa, iklim adalah rintangan yang harus dirangkul baik, agar terbiasa dalam helatan waktu, pejamkan mata berharap motivasi menginspirasi setiap detik yang tidak mungkin terulang kembali, "yasai kouzo" merupakan tempat di mana Buah-buahan dan Sayur-sayuran mendapatkan perlakuan selayaknya, sebelum mereka dikirimkan ke supermarket untuk menjadi bahan hidangan makanan.
Level kemampuan bahasa menentukan di mana tempat yang layak untuk kita mencari Yen, "yasai kouzo" di sinilah tempat pertama kerja yang akan saya tulis di dalam CV kelak.
Pukul 04.00 pagi, mata tertutup dengan kilasan mimpi di dalam isi kepala, itu adalah kebiasaan saya sebelumnya, tapi tidak untuk kali ini.
hujan, salju, adalah selimut yang selalu menemani dalam setiap tarikan pedal sepeda di jam 04.00 pagi.
Wortel, lobak Jepang, kentang, sawi, kabocha dan masih banyak, berwarna bukan?, Merekalah golongan tertua di pabrik ini, mengupas, memotong, mencuci, adalah perlakuan istimewa yang saya berikan terhadap mereka.
Menaikkan level bahasa Jepang dilakukan setelah pekerjaan selesai, berpacu dengan waktu menggunakan sepeda perjalanan panjang dari pabrik ke sekolah, tidak ada alasan untuk terlambat baik dalam pekerjaan maupun di sekolah, "mamoru jikan" harus bisa menghormati waktu.
Satu tahun berlalu, kenaikan level kepercayaan berbahasa terasa meningkat, saatnya menaikkan pengalaman kerja dengan komunikasi bahasa Jepang yang lebih banyak, restoran adalah salah satu pilihannya.