Pada pukul tersebut, kumpulan sampah-sampah dari berbagai wilayah datang ke TPST Piyungan, sehingga para pemulung sibuk untuk mengais sampah-sampah. Setelah para pemulung mengais sampah-sampah yang ada, kemudian mereka memilah-milah sampah tersebut mana yang masih bisa diolah kembali untuk dijadikan barang komoditas, agar mereka mendapatkan upah untuk bertahan hidup.
Waktu yang tabrakan dalam pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pemerintah, menimbulkan dampak saat pemeriksaan tidak begitu mendalam. Sehingga mereka hanya dinyatakan sehat. Para pelayanan kesehatan memberikan saran kepada para pemulung, untuk menggunakan masker, sepatu serta sarung tangan saat mereka bekerja. Akan tetapi, mereka justru beranggapan jika menggunakan atribut itu akan merepotkan mereka.Â
Para pemulung memiliki pendapat, bahwa tanpa menggunakan semua atribut tersebut mereka tetap merasa sehat seperti biasanya. Selain pelayanan kesehatan dari pemerintah, ada juga layanan kesehatan yang dilakukan sebuah organisasi masyarakat atau sering kita sebut dengan kata ormas yaitu ormas Muhammadiyah yang memberikan layanan kesehatan bagi para pemulung di TPST Piyungan, Bantul.Â
Berbeda dengan layanan kesehatan yang diberikan oleh pemerintah, layanan kesehatan ormas Muhammadiyah dilakukan dengan melakukan diskusi terlebih dahulu dengan para pemulung TPST Piyungan berkenaan dengan waktu yang tepat untuk pemeriksaan kesehatan.
Model komunikasi dalam pemberdayaan kesehatan yang terjadi pada komunitas pemulung lebih banyak menggunakan komunikasi langsung atau direct communication dengan one way traffic communication dan two way traffic communication. Untuk layanan kesehatan pemerintah menggunakan model komunikasi one way traffic communication, karena pemerintah tidak berdiskusi dengan para pemulung waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan. Sedangkan untuk ormas Muhammadiyah, menggunakan model komunikasi two way traffic communication, karena berdiskusi mengenai waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H