Mohon tunggu...
yustiana perwira
yustiana perwira Mohon Tunggu... -

yus was born in Denpasar, February 6th 1987. In 1991, his family moved to Banjarmasin, South Borneo and he grew up until at age of 8. in 1995, his family moved to Semarang, Central Java and then he continued his study until 2004. 2004 until now, he lived in a small but peace town, Purwokerto, Central Java. His interests in animal science, social-culture, funding and financial problem, and also in martial art and boardgames...... lead his life to a challenge journey beyond.....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wei Qi , a Journey is About Beginning....

11 Maret 2012   08:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:13 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"It is difficult for a man who always has a full stomach to put his mind to some use. Are there not players of liubo and weiqi? Even playing these games is better than being idle."

"Sangat sulit bagi orang dengan perut kenyang untuk dapat menggunakan pikirannya. Apakah tidak ada pemain liubo dan weiqi disana? sedangkan bermain permainan tersebut lebih baik daripada tidak melakukan suatu hal apapun"

(Kong Fu Tze, dari Lun Yu a.k.a the analects (kumpulan sastra) , Book 17 Ch.22)

Bergelut dengan permainan ini merupakan suatu kenangan dimasa akhir SMA saya sekitar tahun 2004-2005. Entah bisa dibilang karena terinspirasi dari alur cerita Hikaru no Go manga populer karya Yumi Hotta dan Takeshi Obatta tersebut, saya pernah menghabiskan waktu beberapa jam di internet cafe hanya untuk bermain permainan ini di server online go via yahoo! games. Dulu, permainan ini masih terasa asing bagi teman-teman di Indonesia. Beberapa diantaranya menganggap permainan ini sama seperti permainan Reversi (atau Othello). Padahal  ternyata pada kenyataannya permainan ini sangatlah beda :)

Wei Qi, atau dikenal juga sebagai Baduk (Korea) dan Go (Jepang), merupakan salah satu jenis board game yang telah berusia 2000 tahun (sumber).  Saya mengenali permainan ini sebagai permainan pembentukan wilayah, dengan bidak berbentuk biji bulat berwarna hitam dan putih. ukuran papan standarnya 19x19 kotak (sekitar 40x40cm) dan bidaknya berdiameter 2cm.

1331344381519010509
1331344381519010509

Hal yang saya sukai dalam game ini.... tentu saja : Imajinatif! why? anda dapat melihat sampel video permainan wei qi dalam durasi 1 jam an ini.  Seperti permainan boardgame lainnya, Wei Qi memiliki move pattern atau sering disebut pola gerakan dan seringkali hal inilah yang menjadikan Wei Qi disebut sebagai catur, serta ada yg menyebutnya sebagai catur jepang ---> meskipun begitu,  secara pribadi saya tidak setuju dengan penyebutan catur karena elemen catur (king, queen, bishop, rook, pawn, horse) tidak ada ada pada wei qi... beda halnya dengan xiang qi (disini dikenal sebagai catur gajah) maupun shogi (catur jepang) yang apabila dibandingkan dengan keduanya, justru keduanya memiliki elemen catur daripada wei qi.

kenapa boardgame ini begitu menarik dan mengilhami para tokoh besar macam Kong Fu tze maupun Sun tzu? saya kira disinilah sisi strategi untuk menyusun setiap rencana sangat terasa hingga ke tingkat detailnya.  pengalaman saya mempelajari permainan ini di awal-awal tahun ini, adalah sangat kompleks. beberapa tahapan permulaan, cara menyerang, cara bertahan, membuat jebakan, mengakhiri permainan merupakan fondasi dasar yang harus dikuasai terlebih dahulu. anda mungkin akan (sekali lagi) menganggap tahapan permainan yang mirip dengan strategi catur pada umumnya.  tanpa imajinasi yg kuat, kita belum tentu dapat memahami langkah selanjutnya (heheh... dan percayalah! saya tertatih-tatih dalam memahami ini... well... mungkin bukan permulaan yang bagus yah?)

maka tidak begitu heran lah, permainan wei qi seringkali dilakukan para aristokrat karena didalamnya mengasah kemampuan strategi dan juga sebagai adu gengsi. saya ingat dalam sebuah ungkapan kuno, seorang jendral mampu memenangkan satu pertempuran berhari-hari, siang maupun malam. namun seorang pemikir yang bijak mampu memenangkan beratus pertempuran dalam satu hari dengan bermain wei qi. gambaran ini, tak lain adalah.... menyiratkan makna bahwa pertempuran tidak melulu harus kontak fisik. adu wei qi bagi para jenderal merupakan suatu kehormatan, sebab strategi mereka yg diterapkan di lapangan praktis diterapkan pula dalam permainan wei qi. Maka tatkala pada masa Han,  Huan Tan (43 SM- 28 M) menyusun sebuah karya sastranya yakni Xin Lun, yang isinya diyakini sebagai strategi bermain wei qi:

"When starting, the best strategy is to spread the pieces far apart and stretch them out, to encircle and attack the opponent, and thus win by having the most points vacant. The next best strategy emphasises cutting off the enemy to seek advantage. In that case the outcome is uncertain and calculation is necessary to decide the issue. The worst strategy is to defend the borders and corners, hastily building eyes so as to protect oneself in a small area." "Pada tahap awal permainan,  strategi terbaik adalah dengan menyebarkan bidak - bidak di segala penjuru dan menghubungkan satu sama lain, mengurung bidak lawan, dan menyerangnya. kemenangan akan didapat dari poin bidak lawan yg tertawan/terkurung. strategi terbaik selanjutnya dengan memotong pergerakan lawan. strategi terburuk adalah dengan bertahan: baik mempertahankan wilayah tertentu, ataupun hanya mempertahankan tiap sudut saja. Maka selalu awas untuk dapat melindungi posisi kita seperti halnya  pada area yang terbatas"

Popularitas wei qi pada tahun 2005 di indonesia, masih minim. Pada tahun tersebut,  ada komunitas yang disebut sebagai komunitas igo indonesia, secara perlahan memperkenalkan wei qi kepada masyarakat. diawali dengan kegiatan pelatihan rutin di kedubes jepang di Jakarta, aktif dalam server online di KGS, kemudian pada tahun 2006 mengawali sejarah perkembangan wei qi dengan pergelaran lomba Go pada Gelar Jepang 2006.

Jadi bila dibandingkan sekarang..... mungkin sekarang sudah lumayan berkembang pesat.  apalagi sekitar tahun 2008 saya mulai berkecimpung dalam bisnis papan wei qi dan stonenya, customer saya sudah mencapai kalimantan dan bangka belitung. permainan ini sangatlah menyenangkan. anda berminat mencoba? ini bisa jadi hobi yang menarik untuk anda. dan saya yakin, anda akan kecanduan setelah mencobanya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun