Mohon tunggu...
Yusi Nuraeni
Yusi Nuraeni Mohon Tunggu... Guru - Penulis Amatir

Penulis Amatir

Selanjutnya

Tutup

Diary

Menerima Diri dengan Senang Hati 2: Berjalan Atau Berlari, Mungkin Rebahan Saja?

14 November 2024   12:23 Diperbarui: 14 November 2024   12:45 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Canva.com diolah pribadi

Hallo man teman..

Setelah lama tidak menulis, akhirnya diberikan kesempatan untuk menulis lagi. Eits, kali ini kita bakalan lanjutkan pembahasan sebelumnya yaitu "Menerima Diri dengan Senang Hati". Pada tulisan ini akan lebih mengarah pada "kontrol diri", wah apa itu? Yook kita bahas secara ringkas.

Kontrol diri berarti kemampuan yang memungkinkan individu untuk mengatur dan mengarahkan perilaku dalam rangka mencapai tujuan. Menurut para ahli, kontrol diri tidak hanya merupakan ciri bawaan, tetapi juga keterampilan yang dapat dipelajari dan ditingkatkan sepanjang waktu. Praktik seperti menghindari pemicu, mengatur ulang definisi kesenangan pribadi, dan mengembangkan kebiasaan sehat dapat membantu meningkatkan kontrol diri. Selain itu, pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana dan mengapa kita menahan atau menyerah pada dorongan tertentu dapat sangat membantu dalam mengatasi perilaku adiktif dan impulsif. Wah menarik ya ternyata. 

Lalu apa kaitannya dengan menerima diri? tentu saja ada dong. Inilah langkah kontrol diri yang mudah dan murah meriah agar hidup semakin cerah. 

Memilih kenyamanan versi diri sendiri

Man teman pasti pernah lihat konten yang bertebaran di sosial media atau mungkin mengalami sendiri tentang membatasi komunikasi dengan orang tertentu yang memberikan kesan "negatif" atau "auranya engga enak dan sering disebut dengan orang yang toxic". Loh emang boleh jauhin orang? Jelas ini kembali pada diri sendiri. Namun perlu loh memilah dan memilih kenyamanan untuk diri sendiri, hal ini termasuk kontrol diri yang bisa teman-teman lakukan. Berjalan sendiri tanpa teman atau makan sendiri tanpa teman itu gak apa-apa kok kalo memang itu bisa memberikan kenyamanan untuk diri sendiri, sesekali perlu loh memberikan jeda untuk bernafas lebih leluasa. Manusia tercipta dengan versi yang berbeda-beda antara satu sama lain, ada yang nyaman sendiri dan ada yang suka berkelompok. Semua itu hak manusia, dan jika kamu tidak nyaman komunikasi dengan orang itu juga hak dan tidak ada salahnya sesekali kita batasi jika komunikasinya semakin membuatmu tertekan. 

Teruntuk kamu yang sudah bekerja, ngga ada salahnya kalau kamu lebih milih konsep "kalo udah kerja langsung pulang" itu hak kamu. Ngga papa kok kamu ngga ikut nongkrong, ngga ikut hobby yang sama dengan teman atau beli barang yang sama dengan teman itu hak kamu untuk hidupmu. Pilihlah jalan yang membuatmu dapat mensyukuri hidup, bukan malah yang memberikan tekanan dan beban. Sesekali kamu tidak perlu berlari, cukup berjalan dan jika lelah kamu bisa rebahan. konsep yang sederhana tapi tidak bisa semua orang terima. Ingat yaa, hidupmu itu pilihanmu. 

Mempelajari hal yang disukai

Mempelajari hal yang disukai dapat menjadi cara yang efektif untuk mengembangkan kontrol diri. Kegiatan yang menyenangkan dan menarik serta dapat memotivasi untuk tetap fokus dan berkomitmen dalam mengatur impuls mereka. Misalnya, permainan yang membutuhkan konsentrasi dan kesabaran, seperti bermain catur, dapat membantu seseorang berlatih untuk berpikir sebelum bertindak dan menahan diri dari keinginan spontan. Selain itu, aktivitas kreatif seperti seni dan permainan peran juga dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosi dan tindakan mereka. Dengan menggabungkan elemen-elemen kreatif dan interaktif, proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan meningkatkan keterlibatan. Kunci dari mengembangkan kontrol diri adalah menemukan kegiatan yang tidak hanya bermanfaat tetapi juga menyenangkan, sehingga proses belajar menjadi pengalaman yang dinikmati, bukan dihindari. Kata kunci pada hal ini adalah kegiatan positif yang menyenangkan. 

Jangan Ikut Kalo Gak Diajak!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun