Mohon tunggu...
Yusi Kurniati
Yusi Kurniati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan penikmat sastra

Penulis novel Ayam Goreng Gadamala & Pria Berkacamata (2021), Pacar Dunia Maya (2016), Kumpulan cerpen Sepenggal Kisah (2016), dan kontributor dalam 45 antologi cerpen dan fiksimini. Alumnus S2 Pendidikan Bahasa Universitas Negeri Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mencintai Matematika Lewat Karya Andrea Hirata

26 Desember 2020   09:58 Diperbarui: 26 Desember 2020   10:01 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tidak sedikit dari kita di zaman sekolah pasti takut bahkan tidak suka dengan pelajaran Matematika. Beberapa bahkan selalu mendapatkan nilai merah di rapor dalam pelajaran Matematika. Hayo, ngaku, siapa di antara kalian yang menganggap Matematika sebagai pelajaran paling menakutkan selama sekolah? Namun, kebalikannya ada beberapa orang yang begitu jenius dalam pelajaran Matematika, menganggap Matematika sebagai pelajaran favorit dan menyenangkan.

Saya ingat ketika saya duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (jangan ditanya tahun berapa), ada seorang teman saya yang mendapatkan nilai sempurna ketika Ujian Nasional di pelajaran Matematika. Kepala sekolah kami bahkan memberikan penghargaan langsung kepadanya karena nilainya yang sempurna itu. 

Bayangkan saja, di saat siswa lain dengan susah payah mendapatkan nilai tuntas saja di setiap ulangan harian, teman saya itu berhasil mendapatkan nilai sempurna bukan hanya di ulangan harian atau ulangan umum tetapi Ujian Nasional. Mungkin dialah yang disebut dengan jenius Matematika.

Berkaca dari kenyataan bahwa masih banyak dari kita yang takut pada pelajaran Matematika, Andrea Hirata mengangkatnya dalam sebuah novel berjudul Guru Aini. Novel ini diterbitkan di Februari 2020 sebagai Prekuel dari Novel Orang-Orang Biasa yang sudah terbit sebelumnya. 

Jika kamu penikmat karya-karya Andrea Hirata (seperti aku) kamu pasti sudah baca Novel Orang-Orang Biasa (OOB) yang terbit lebih dulu. Meskipun novel ini prekuel dari novel sebelumnya, seperti biasa, Andrea Hirata membuat ceritanya tidak terlalu bergantung pada novel sebelumnya. Hanya saja, bagi yang sudah membaca OOB tentu sudah mengenal nama-nama tokoh seperti Debut Awaludin, Dinah, Nihe, maupun Junilah yang telah muncul di novel sebelumnya.

Tokoh utama novel ini adalah seorang guru Matematika bernama Desi. Seperti novel-novel sebelumnya yang terinspirasi dari kisah nyata, novel kali ini pun dipersembahkan Andrea Hirata kepada seorang guru hebat bernama Ibu Marlis yang digambarkan dalam tokoh guru Desi. Seorang perantau ulung yang mengabdikan dirinya untuk mencerdaskan anak bangsa dan membuat mereka mencintai Matematika. Lalu mungkin kalian akan bertanya-tanya, siapa yang bernama Aini di judul novel tersebut? 

Awalnya, saya pun sebagai pembaca berpikir bahwa guru Matematika tersebut bernama Aini. Namun, ternyata Aini adalah nama dari murid ibu guru Desi. Murid paling bebal dalam Matematika. Bahkan Bu Guru Desi menyebut Aini sebagai pecinta bilangan biner karena nilai ulangannya selalu 0 paling tinggi 1. Aini selalu merasakan sakit perut setiap kali pelajaran Matematika, sakit perut yang tidak ada obatnya.

Pada awalnya, Aini bukanlah murid guru Desi. Sebab yang menjadi murid guru Desi hanyalah anak-anak terpilih. Tidak banyak yang mau menjadi murid guru Desi karena terkenal galak dan tegas. Beberapa bahkan menyebut kelas guru Desi sebagai kelas neraka. Bahkan ada yang rela mengundurkan diri dari sekolah karena tidak sanggup berada di kelas neraka itu. 

Namun, di saat siswa-siswa yang lain ingin pergi dari kelas guru Desi, ada satu anak yang dengan nekatnya meminta pindah ke kelas guru Desi untuk belajar Matematika. Dia adalah Aini, siswa yang setiap pelajaran Matematika selalu berdiri di depan kelas atau menghapus papan tulis meski bukan gilirannya piket kelas, yang setiap kali diminta mengerjakan soal di papan tulis tidak bisa, bahkan memegang kapur pun dia tidak bisa. 

Otaknya buntu jika berurusan dengan Matematika. Nilai ulangannya paling tinggi 1, itu pun karena gurunya hanya memberinya upah menulis. Siswa seperti itulah yang kemudian mengajukan diri ke kelas neraka tersebut. Kira-kira mengapa ya, Aini dengan nekatnya memasukkan dirinya ke mulut singa? Apakah Guru Desi akan menerima Aini sebagai muridnya sementara selama ini dia mencari murid yang jenius Matematika bukan yang fobia Matematika seperti Aini? Mau tahu cerita lengkapnya? Kamu belum terlambat kok untuk beli novel ini di toko buku terdekat.

Lewat novel ini, Andrea Hirata mengajak pembaca jatuh cinta pada Matematika dan tidak menganggapnya sebagai musuh. Andrea ingin mengatakan bahwa setiap orang bisa mencintai Matematika asalkan menemukan cara yang tepat. Seperti karya-karya sebelumnya, Andrea selalu bisa mengaduk-aduk emosi pembaca. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun