Mohon tunggu...
Yusika Sera Patalong Kobba
Yusika Sera Patalong Kobba Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Baik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Hubungan Antara Asupan Nutrisi dan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil

24 September 2024   20:52 Diperbarui: 24 September 2024   21:28 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anemia merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi dan banyak di temukan di negara-negara berkembang salah satunya adalah Indonesia, meskipun anemia merupakan masalah global yang terjadi namun sering kali terabaikan. Anemia merupakan suatu kondisi medis yang di tandai dengan kekurangan sel darah merah atau kadar hemoglobin (Hb) dalam darah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. selama kehamilan kebutuhan nutrisi ibu hamil meningkat pesat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi janin.

Anemia pada masa kehamilan merupakan ancaman yang serius untuk kesehatan bayi dan ibu, anemia pada ibu hamil bahkan dapat menyebabkan kelahiran prematur, gangguan pertumbuhan bayi bahkan dapat menyebabkan kematian. Sedangkan pada ibu hamil anemia dapat menyebabkan persalinan prematur dan pendarahan. Untuk itu sangat penting untuk memperhatikan nutrisi pada saat kehamilan karena penyebab utama anemia pada masa kehamilan kekurangan asupan nutrisi yang di terima selama kehamilan.

Pada umumnya anemia terjadi karena kekurangan zat besi, folat dan Vitamin B12 dimana nutrisi ini bisa di dapatkan dari konsumsi ikan dan sayur namun banyak ibu hamil yang mengabaikan untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya dengan banyak mengonsumsi daging dan sayur yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah. Selain peningkatan konsumsi zat besi, folat dan vitamin B12 pengaturan pola makan yang baik juga perlu di perhatikan agar kebutuhan nutrisi yang di perlukan oleh ibu hamil dapat terpenuhi. Ibu hamil juga di sarankan untuk tidak mengonsumsi junk food selama masa kehamilan karena kandungan nutrisi dalam junk food tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi malahan akan meningkatkan risiko gangguan kesehatan.

Memenuhi kebutuhan nutrisi lain juga dapat membantu dalam penyerapan zat besi, misalnya:

  • Karbohidrat dan sayuran
  • Makanan seperti nasi, ketang, ubi, sayur bayam, brokoli dan sawi dapat membantu meningkatkan kadar hipciden dalam darah yang dapat membantu penyerapan zat besi.
  • Vitamin C
  • Mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, jambu biji dan mangga dapat membantu penyerapan Vitamin C dengan mengubah zat besi menjadi bentuk yang lebih mudah di serap.
  • Protein dan serat
  • Sumber protein bisa di dapatkan dari daging, ikan, telur, tahu dan tempe sedangkan sumber serat adalah sayur-sayuran dan buah-buahan. Protein dapat membantu dalam meningkatkan biavaikabilitas zat besi dan serat dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan membantu dalam mencegah kadar hepcidin untuk meningkat.

Pola makan yang seimbang juga harus di jaga agar kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi meskipun banyak makanan yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin dan membantu proses penyerapan zat besi tapi ada beberapa yang justru menghambat penyerapan zat besi seperti sayur berdaun gelap dan rebung karena efek khelasi zat besi dimediasi oleh senyawa fitat atau fenolik serta kopi dan teh karena mengandung kafein di dalamnya.

Jadi dapat di simpulkan bahwa ibu hamil perlu untuk mengonsumsi makanan yang beragam dan tinggi kandungan gizinya untuk dapat memenuhi kebutuhan nutrisi selama kehamilan serta memperhatikan setiap kandungan dalam makanan yang akan di konsumsi dan perlu untuk memperhatikan pola hidup sehat agar kesehatan ibu tetap terjaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun