Mohon tunggu...
Yusie Rosmalinda
Yusie Rosmalinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - undip

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mutasi Covid-19, Vaksin hingga Challenge Pola Hidup Sehat Buat Warga Antusias

12 Februari 2021   13:00 Diperbarui: 12 Februari 2021   13:21 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SEMARANG (11/02). Covid-19 (corona virus disease 2019) telah membekukan bidang kesehatan dan ekonomi di seluruh dunia. Angka penularan covid-19 di Indonesia yang semakin tinggi bisa terjadi karena kurangnya pengetahuan dan mengabaikan protokol kesehatan. Strain baru virus SAR-CoV-2 telah ditemukan di London, Inggris. Virus ini lebih menular 71% namun tidak lebih mematikan daripada covid-19 sebelumnya. Bagaimanapun, penularan yang lebih cepat dapat menginfeksi lebih banyak orang sehingga angka yang terinfeksi virus ini akan meningkat. Mutasi virus yang berkode B117 ini telah menyebar setidaknya 19 negara di dunia. Sejauh ini, mutasi virus tersebut belum ditemukan di Indonesia karena belum dilacak. Jenis mutasinya sudah banyak ditemukan di Indonesia adalah D614G.

Vaksin adalah zat atau senyawa yang berfungsi untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. Vaksin Sinovac adalah salah satu vaksin covid-19 yang akan digunakan di Indonesia. Vaksin ini dibuat menggunakan metode virus yang telah dilemahkan. Efikasi vaksin Sinovac yaitu sebesar 65,3%, artinya vaksin dapat menurunkan 65,3% covid-19 bergejala pada kelompok yang divaksin daripada kelompok plasebo (jenis obat kosong yang tidak memberikan pengaruh apapun terhadap kesehatan). Angka tersebut telah memenuhi persyaratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu di atas 50%. Protokol kesehatan 5M tetap harus diterapkan, meski nanti semua masyarakat sudah divaksinasi. Hal ini terjadi karena vaksinasi merupakan upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia, bukan untuk mematikan virus korona.

Yusie, mahasiswa KKN UNDIP di Jangli Perbalan, melakukan edukasi dan sosialisasi mengenai Mutasi Covid-19 dan Vaksinnya melalui media poster. Kegiatan tersebut ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait adanya mutasi covid-19 agar lebih mematuhi protokol kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas). Selain itu, edukasi ini juga bertujuan untuk menjelaskan bahwa vaksin covid-19 yang akan diberikan ke masyarakat sudah ber-BPOM dan halal MUI.

Sejak Selasa (19/01), kegiatan edukasi dan sosialisasi dilakukan selama 3 hari melalui kunjungan langsung ke beberapa rumah warga dengan menerapkan protokol kesehatan. Disamping itu, edukasi tersebut juga diberikan melalui whatsapp group karang taruna dan ibu PKK RT 09 RW 06. Penempelan poster covid-19 pun telah dilakukan di poskamling RT 09 RW 06. Edukasi mengenai pentingnya memakai masker dan cuci tangan di kala pandemi diberikan pada Kamis (21/01) melalui whatsapp group dalam bentuk softfile. Yusie juga membagikan beberapa masker bagi pengguna jalan yang masih mengabaikan penggunaan masker.

dokpri
dokpri
Selain menerapkan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi, pola hidup sehat juga sangat dianjurkan, khususnya saat pandemi seperti ini. Bagaimana caranya? Apakah hanya dengan diam dirumah saja? Tentu saja tidak. Dengan menerapkan pola makan dan olahraga yang benar dalam keseharian dapat meningkatkan imunitas seseorang sehingga dapat mencegah suatu penyakit masuk ke dalam tubuh. Pada Sabtu (30/1), Yusie telah melakukan edukasi dan sosialisasi gizi seimbang secara door to door pada beberapa warga sekitar dengan media booklet. Selain itu, edukasi juga dilakukan melalui grup whatsapp ibu PKK dan karang taruna. Salah satu isi konten yang menarik dari booklet ini adalah nutrition planner challenge. Challenge tersebut dilakukan dengan mengisi tabel meal planner dan workout planner setiap harinya. Tujuan dilakukannya challenge tersebut yaitu supaya warga dapat mengetahui apa saja makanan yang dikonsumsi dan olahraga/aktivitas fisik apa saja yang dilakukan, apakah sudah tepat dengan anjuran atau belum. Untuk menunjang program tersebut, pada Kamis (4/2), Yusie juga membuat nugget sayur berbahan dasar kentang sebagai cemilan sehat dan dibagikan kepada beberapa warga. Pembuatan nugget sayur dilengkapi dengan leaflet yang berisi bahan-bahan yang dibutuhkan dan cara membuat nugget sayur. Masyarakat yang mendapat edukasi merasa tertarik untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, khususnya pelaksanaan challenge dan pembuatan nugget sayur dirumah masing-masing.

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun