Mohon tunggu...
Yusi Desia Ananta
Yusi Desia Ananta Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI PADANG PRODI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Keluarga Penuhi Kebutuhan Psikologis Anak yang Kehilangan Orang Tua

9 Juni 2023   13:43 Diperbarui: 9 Juni 2023   13:48 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Betapa takutnya ketika seorang anak tiba-tiba kehilangan kedua orang tuanya. Perasaan terkejut, sedih, bingung, khawatir, merasa kehilangan tempat bergantung diri, bercampur menjadi satu. Anak yang masih usia awal mungkin selalu menangis tiada henti. Sedangkan pada mereka yang berusia anak akhir, mungkin juga sering menangis, menjadi pendiam, bahkan sering marah-marah. Adapun pada remaja, mungkin lebih cenderung menjadi pendiam dan mencabut diri dari lingkup pergaulannya. Kegagalan kehidupan, baik secara kejiwaan maupun jasmaniah, pada usia anak akan menghambat perkembangan anak, bahkan bisa menjadi penyebab terjadinya kegagalan dalam menempuh kehidupan. Oleh karena itu, perlu ada peran serta dari keluarga dekat, masyarakat, dan pemerintah untuk memastikan agar kebutuhan anak yatim piatu dapat berkembang secara normal, baik secara psikologis maupun biologis, dalam kehidupan pribadi dan bermasyarakat. 

1. Kehilangan Orang Tua

Kehilangan merupakan suatu kondisi terhadap orang secara individu yang berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada dalam keluarga, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau secara keseluruhan. Beberapa kehilangan

Mungkin memang suatu proses dan wujud pengorbanan atas apa yang sedang terjadi dan apa yang telah diperjuangkan. Kehilangan bisa bermakna positif dan logis untuk beberapa hal. Tetapi kehilangan bukan senjata untuk memperlakukan Orang lain semena -- mena. Kehilangan bukan senjata untuk tidak menghargai setiap Impian orang lain. Apabila hilangnya anggota keluarga yang justru membutakan Hati seseorang, ini merupakan kehilangan yang hakiki. 

2. Kebutuhan psikologis  

 Kebutuhan psikologis pada anak secara umum adalah kemampuan berkembangnya semua aspek kejiwaan secara normal dan optimal pada usia anak dan remaja. Kedua orang tua mempunyai kewajiban untuk mampu mendampingi dan mendukung perkembangan kejiwaan pada anak-anaknya. Keberadaan kasih sayang orang tua secara lengkap, yaitu ayah dan ibu, sangat berarti bagi anak. Hal itu menjadi modal utama yang akan mendukung perkembangan kejiwaan anak secara optimal. Kasih sayang orang tua yang terasakan oleh anak pada semua tingkatan usia akan menimbulkan rasa aman, nyaman, semangat, dan percaya diri dalam menjalani kehidupan. 

Kondisi kejiwaan anak yang orang tuanya telah tiada berbeda dari anak pada umumnya. Hal utama yang perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan psikologis atau kejiwaan anak tersebut adalah membantu mereka terlepas dari rasa kehilangan kasih sayang dan keamanan sebagai akibat dari meninggalnya ayah, ibu, atau kedua-duanya. 

Kebutuhan psikologis dari anak yang kehilangan orang tua antara lain : 

1)Kebutuhan psikologis anak yatim piatu usia bayi adalah memiliki kelekatan (attachment ) positif terhadap orang tua pengganti yang akan menimbulkan rasa diterima, rasa aman, dan rasa dicintai. 

2)Kebutuhan psikologis anak usia awal adalah perasaan disayangi yang menimbulkan rasa aman, ceria dan gembira. Dalam hal itu, tugas orang tua pengganti adalah memberikan sikap menyayangi yang menimbulkan rasa aman karena merasa terlindungi, serta membangun suasana ceria agar anak memiliki rasa gembira yang mampu menimbulkan semangat dalam kehidupannya. Usia anak awal adalah usia bermain. Dengan bermain itu, anak belajar berkomunikasi dengan teman sebayanya, baik di sekolah (PAUD atau TK) maupun di sekitar tempat tinggal. 

3)Kebutuhan psikologis yang diperlukan anak usia remaja yang kehilangan orang tuanya adalah kedekatan dengan sosok yang dianggap teman dekat. Sekilas, mungkin mereka tampak lebih kuat dari pada anak usia di bawahnya, namun sebenarnya kegundahan hatinya juga sama beratnya. Bagi remaja, di samping berperan sebagai pendukung kehidupan, orang tua juga berperan sebagai pendukung untuk memiliki semangat dan figur idola dalam mencapai masa depannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun